Saturday 29 September 2012

POLEMIK BAHASA ROH

                Arti dari Bahasa Lidah yang alkitabiah Kata "glossai" adalah bentuk nomonative jamak dari glossa yang artinya perkataan-perkataan lidah. LAI menterjemahkan dengan bahasa roh, yang seharusnya lebih tepat diartikan sebagai bahasa-bahsa lidah. Bahasa lidah adalah salah satu karunia yang diberikan pada jemaat mula-mula untuk membangun jemaat lokal.
 Ada dua model bahasa lidah yang terjadi di dalam Alkitab,

1. Bahasa yang bisa dimengerti olah manusia.
 " Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain..." KPR 2:4. "Heterais glossais" dapat diartikan sebagai bahasa (manusia) lainnya. Tadinya tidak bisa bahasa Mandarin atau bahasa Perancis tetapi pada saat itu juga mereka dapat berbicara dalam bahasa-bahasa tersebut tanpa kursus bahasa terlebih dahulu.

 2. Bahasa yang tidak dimengerti oleh orang lain
 " Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia" I Korintus 14:2.

               "Lalon glosse" berkata-kata dalam bahasa lidah berbeda dengan "bahasa-bahasa lain" yang terjadi pada hari Pentakosta. Bahasa ini bukanlah bentuk bahasa komunikasi antar manusia. Mereka yang dikaruniakan bahasa lidah tidak berkata-kata kepada manusia tetapi kepada Allah. Ciri dari bahasa ini adalah tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya. "Oudeis gar akouei berarti tidak ada seorangpun yang mendengar akan mengerti, yang mengerti hanya Tuhan dan DIRINYA SENDIRI. Bahasa tersebut dikaruniakan Tuhan untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia dan pribadi antar seseorang kepada Tuhan.

 Bahasa lidah yang terjadi saat ini Setidaknya ada tiga hal yang membedakan antara bahasa lidah yang terjadi pada jemaat mula-mula (bahasa lidah yang alkitabiah) dan bahasa lidah yang terjadi pada saat ini (bahasa lidah yang tidak alkitabiah).

 1. Kesurupan 
 Fakta yang ditemukan dari bahasa lidah masa kini adalah fenomena kesurupan. Manifestasi-manifestasi yang bersifat aneh dan mengerikan terjadi (jatuh telentang, mengucapkan kata-kata aneh yang diulang-ulang, lidah terasa kelu, muka memerah terasa menahan gejolak di dada, dalam beberapa kasus ada yang sampai muntah-muntah, dll). Tidak ditemukan manifestasi tersebut di dalam Alkitab. Manifestasi tersebut dapat ditemukan pada rituil ibadah para penyembah berhala, seperti atraksi kuda lumping, debus, tari Liong pada perayaan cap gomeh, dll.

 Fakta yang juga tidak kalah penting tentang bahasa roh saat ini tidak alkitabiah dan berasal dari iblis adalah karena setiap orang yang dapat berbahasa roh saat ini sebenarnya sedang KESURUPAN. Bahasa lidah pada zaman para rasul, cirinya adalah yang tahu artinya hanya dua oknum yaitu, dirinya sendiri dan Allah, itu artinya terjadi dengan penuh kesadaran tanpa disertai manifestasi-menifestasi. Tetapi bahasa lidah yang terjadi saat ini layak disebut KESURUPAN karena DIRINYA SENDIRI juga tidak tahu artinya.

 2. Kalimat yang diulang-ulang
 "Sikiraba-raba, dididada-dididada, sililaba-laba silalama sande." dan masih banyak inovasi kata yang tidak fariatif terdengar pada saat orang berbahsa roh. COBA RENUNGKAN adakah yang dapat menjamin bahwa bahasa tersebut juga diucapkan oleh jemaat mula-mula ketika mereka berbahasa lidah? Tetapi saya dapat menjamin bahwa kata-kata tersebut sering diucapkan oleh suhu/ mentor/ pawang pemuja berhala.

3. Dapat dipelajari
 Yang sungguh mengherankan adalah ternyata bahasa roh itu bisa dipelajari, ada sekolahnya dan ada juga bukunya. Walaupun dikalangan gerakan kharismatik tidak semua menyetujui kalau bahasa tersebut bisa dipelajari, tetapi paling tidak mereka menyetujui apabila ada upaya-upaya untuk mendorong seseorang dapat berbahasa roh.
Sekolah kenabiannya pak Eddy Leo (LETS) bukan hanya mengajarkan upaya berbaha roh tetapi juga upaya menjadi NABI. Juga sekolah-sekolah gerakan kharismatik yang lain.

 Berakhirnya Bahasa Lidah Kata "gossai pausontai" di dalam I Korintus 13:13 menarik untuk dipelajari. Pausontai adalah bentuk orang ketiga jamak future middle deponent indicative. Middle indicative adalah bentuk kata yang subjek dan objeknya sama, contoh: saya (subjek) melukai diri saya sendiri (objek). Artinya bahasa lidah yang terjadi di dalam Alkitab telah berhenti dengan sendirinya ketika pewahyuan yang telah sempurna tiba. Bahasa lidah dikaruniakan Tuhan kepada jemaat mula-mula karena proses pewahyuan Alkitab belum sempurna, tetapi setelah proses pewahyuan Alkitab sempurna dari Kejadian 1:1 sampai wahyu 22:21 maka bahasa lidah yang alkitabiah telah berhenti dengan sendirinya.

 Kesimpulan
Jadi darimanakah datangnya bahasa roh saat ini? Jawabannya hanya ada dua
1. Dari diri sendiri, atau dengan bahasa lain dibuat-buat/ karangan sendiri.
 2. Dari iblis, ada banyak orang yang mendapatkan bahasa roh tidak dengan dibuat-buat atau dikarang-karang. Tetapi sumbernya dari iblis, karena bahasa roh yang alkitabiah telah berhenti dengan sendirinya ketika proses pewahyuan Alkitab telah sempurna.
Follow Me

@Dodi_metamorf

Follow Me

:)Dodi D metamorf