Wednesday 17 July 2013

RENUNGAN DAN MOTIVASI

RENUNGAN dan MOTIVASI 

Lukisan itu diselesaikan 5 hari 4 malam, sebuah lukisan pemandangan yg sgt cantik terpampang di kanvasnya. Dia ingin menunjukkan pada orang² & ingin tahu bgmn pendapat mereka.

Seniman muda ini meletakkan lukisannya di sebuah jalan yg ramai, di mana byk org lewat & bisa melihat lukisannya.
Di bawah lukisan tersebut dia beri tulisan
'Lukisan ini adalah karya saya. Mungkin saya telah membuat beberapa kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb.
Tolong beri X pada bagian yg menurut Anda salah'.

Sore harinya, dia kembali utk mengambil lukisan itu, dia sgt terkejut melihat seluruh kanvas penuh dengan tanda X & komentar pedas.

Dengan sangat kecewa, dia pergi ke tempat gurunya.
Dia merasa tak berguna & tak bisa menjadi pelukis.

Sang guru menunjukkan pada murid itu cara untuk membuktikan bahwa dia bukan pelukis yang buruk.

Guru lukis ini memintanya utk membuat kembali lukisan yg telah dicoret org itu.

Namun kali ini, tulisan di bawah lukisan itu berbunyi demikian:
'Saudara-saudara, saya telah melukis lukisan ini.
Mungkin ada kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb. Tersedia kanvas, sekotak kuas dan cat, mohon berbaik hati memperbaikinya'.

Sore harinya, dia kembali. Hasilnya?

Lukisan itu tetap bersih tanpa satu pun koreksi.

Lukisan itu tetap ditinggalkan di sana hingga tiga hari berikutnya, dan masih tetap bersih dari koreksi.

Moral Cerita :
¤ Mengkritik memang mudah namun memperbaiki itu sulit.

¤ Jangan biarkan diri Anda hancur dan merasa depresi hanya karena kritikan orang lain.

¤ Andalah juri terbaik untuk setiap karya Anda, sedangkan orang lain hanyalah kontributor.

¤ Ambil saja yang memang berguna, dan acuhkan yang tidak berguna...!!


Saturday 13 July 2013

ADA APA DI KONSILI NICEA?? ( DISKUSI DENGAN EDY PRAYITNO)

Akhir-akhir ini saya berdiskusi dengan Bapak Edy Prayitno yang ngakunya mantan Kristen alias mualaf. Seperti sebelum-sebelumnya, saya selalu menanya orang-orang seperti ini. Terlebih karena dulu bapak ini pernah nantangi saya untuk membuktikan kepalsuan mualafnya.Seperti diskusi saya dengan mualaf sebelumnya,  sudah bisa di tebak, pasti pemahamannya akan gerejanya dulu sangat minim. Hanya ada dua kemungkinan, mereka mualaf palsu, atau mualaf yang keblinger.Maksud saya adalah, NGAPAIN AJA SELAMA JADI KRISTEN?? Pantas saja mereka gampang di bodohi.Terlebih karena bapak ini ngakunya pernah mengecap pendidikan theologi.Tidak banyak bicara, kita lihat cuplikannya
Pengkhotbah Muda

Assalamualaikum pak.MAAF MENGGANGGU
Boleh saya belajar Islam dari anda?
Edy Prayitno

Waalaikum salam
Pengkhotbah Muda

Mau tanya nih, benar ga kalau katanya Islam itu sudah terbagi dalam 72 sekte?Ataukah masih hanya sebatas nubuat?
Edy Prayitno

itu juga saya kurang tahu mas
saya soal kristologi paham ...he he he karena saya islamnya lebih lama anda he he he
Pengkhotbah Muda

Maksudnya,mualaf gitu?
Edy Prayitno

iya
Pengkhotbah Muda

oh...ternyata saya bertemu dgn orang luar biasa hari ini.
Jadi, gimana ceritanya bisa mualaf akhi?
Edy Prayitno

mulanya debat dg teman muslim
di kantor
saya pelajari Alquran
dan buku2
untuk kalahkan dia
tetapi semakin saya baca Alquran
semakin saya sadar
bahwa kristen agama yg banyak cacat
Pengkhotbah Muda

cacatnya?? Maaf, saya masih kurang paham, tp sangat tertarik mendengar kisah nyata dari anda
Edy Prayitno

banyak kisah2 yg menyebut Yesus hanya utusan ..ini ucapan Yesus sendiri di 4 kitab injil
tidk ada satupun ayat yg mengatakan Yesus itu Tuhan di injil
Pengkhotbah Muda

Oh, iya ya ya..
Trus, latar belakang bapak sendiri gimana?Apa orang yang emang rajin beribadah hari minggu atau yang biasa aja atau malah anak pendeta atau mungkin pemimpin gereja?Krn banyak tuh katanya yang gituan jadi mualaf..hehe
Edy Prayitno

otrtu saya islam
tetapi sejak kecil saya diasuh paman saya yg pendeta
dia sejak kecil didik saya untuk kelak menjadi pendeta
setamat sma saya dimasukan sekolah tinggi alkitab
Pengkhotbah Muda

dan bergelar STh sekarang?
Pengkhotbah Muda

dan bergelar STh sekarang?
Pengkhotbah Muda

ohhh....makin menarik.
tp aku liat juga akhi seing debat dgn Kristen, apa ga takut terbalik juga nanti?
Edy Prayitno

iya saya ingin menunjukkan pada kawan2 juga bahwa ajaran kristen lemah
Pengkhotbah Muda

Hmmm..sebenarnya saya ingin belajar keislaman, tp krn aku liat akhy lebih menguasai Kristologi, sekalian deh, mau nanya tentang Kristen dulu.
Apa benar katanya Yesus itu diangkat jadi Tuhan oleh konsili Nicea?
Edy Prayitno

betul.
saya mau of dulu
disambung besok
atau kalau ada waktu lagi
Wassalamualaikum

Sudah jelas bukan??Yang paling kentara adalah tentang konsili nicea. Dia membetulkan saat itu adalah saat pengangkatan Yesus jadi Tuhan.Lets see apa yang sebenarnya terjadi.
Sebenarnya saya selalu ingin menanyakan “Kamu tahu tidak yang kamu bicarakan?”… dalam konteks Konsili Ekumenis (seluruh Gereja di seluruh dunia yg beradab) Pertama di Nicea tahun 325, maka pertanyaannya mungkin bisa diganti dengan “Kamu tahu tidak apa yang sebenarnya terjadi di sana?”

Muslim sering menuduh, Yesus baru diangkat jadi Tuhan pada Nicea 325. Kenyataannya justru tidak demikian. Kedua fraksi yg berseteru (Arius dan Athanasius) justru sama2 percaya bahwa Yesus itu Tuhan!
Dasar argumentasi Arius justru diambil dari 1 Korintus 8:6 bahwa “hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa… dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus”..
Jadi menurut Arius, berdasarkan ayat ini, ada dua yang ilahi, yakni: (1) Allah, yaitu Bapa, dan (2) Tuhan, yaitu Yesus.. pemahaman Arius ini kemudian disambung dengan Yohanes 14:28 yg berkata, “Bapa lebih besar dari pada Aku”..

Atas dasar inilah Arius kemudian mengajarkan bahwa ADA DUA yang ilahi: Bapa dan Yesus dan keduanya terpisah serta yg satu (Bapa) adalah Allah Mahakuasa, sementara Yesus adalah Tuhan Allah yang lebih kecil daripada Bapa.
Yg satu (Bapa) tidak diciptakan (tidak memiliki awal waktu), dan yg lain (Yesus) adalah Allah yang memiliki awal waktu karena telah diciptakan paling pertama oleh Bapa dari ketiadaan.
Arius menulis surat kepada 2 orang Uskup: Eusebius dari Nicomadea dan Eusebius dari Kaisaria, orang-orang dekat Kaisar Konstantin untuk membantunya: “Tapi kami berkata dan telah diajarkan, dan mengajarkan, bahwa Sang Anak tidak diperanakkan, tidak pula diturunkan dari Dzat-Nya (Nya=Bapa), tapi bahwa oleh kehendak dan pemikiran-Nya (Nya=Anak) sendiri Ia (Anak) terbentuk sebelum segala waktu dan zaman SEBAGAI ALLAH YANG SEMPURNA, hanya saja “diperanakkan” dan tak berubah, dan bahwa sebelum Ia diperanakkan, atau diciptakan, atau dimaksudkan, atau dibentuk, Ia pernah tidak ada. Karena Ia tidak diperanakkan.
Kami dianiaya, karena kami mengatakan bahwa Anak memiliki permulaan, tapi Allah (Bapa) tidak memiliki permulaan.” (Peters, Heresy and Authority in Medieval Europe, p. 41, dalamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Arianism#Beliefs ).
Jadi walaupun Yesus diciptakan Bapa sebagai Allah yang lebih kecil dari Bapa, tapi ternyata Arius juga percaya bahwa Yesus telah menjadi Allah yang sempurna.

Ajaran Arius akan adanya DUA ALLAH itu kemudian disambung dengan Yohanes 1:3, bahwa “MELALUI FIRMAN dunia ini dijadikan”, maka kesimpulan Arius adalah:
Allah Bapa menciptakan Yesus, kemudian Yesus menciptakan alam semesta.

Jadi selain ada DUA YANG ILAHI, menurut Arius juga ada DUA PENCIPTA.
Sejarawan Philip Schaff yang mengutip dari sejarawan abad ke-4, Eusebius dari Kaisaria (yang juga adalah suporter dari Arius), menuliskan bahwa Arius: “mengajarkan bahwa Kristus, walaupun Ia adalah Pencipta dunia, tapi Ia sendiri adalah makhluk ciptaan Allah, sehingga Ia tidak sepenuhnya ilahi” (Schaff, “History of the Christian Church”, 3:9:119).

Jadi Arius mengajarkan ada 2 ilah pencipta dunia, yakni: Bapa (yang tidak diciptakan) dan Yesus (ilah yang diciptakan Bapa). Ini semua berangkat dari kesalahan Arius mengartikan “Firman diperanakkan” sebagai “Firman diciptakan”.
Tentu saja ini melanggar tauhid, entah itu tauhid rububbiyah (keesaan Dzat / esensi keilahian) dan tauhid uhuliyyah (keesaan kepenguasaan atas semesta).

Ajaran Arius ini dibantah oleh Alexander (Patriarkh / Paus Gereja Alexanderia Mesir dan seluruh Afrika) yang kemudian diteruskan oleh muridnya, Athanasius, yg pada waktu itu adalah Diaken / Pendeta muda pembantu Patriakh Alexander. Athanasius berargumentasi bahwa HANYA ADA SATU DZAT / ESENSI KEILAHIAN (Ulangan 6:4), sehingga HANYA ADA SATU PENCIPTA dan satu Pencipta tersebut TIDAK MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI YANG LAIN (Yesaya 44:24).
Bahwa “Bapa lebih besar dari Yesus” haruslah dilihat dalam konteks inkarnasi, bahwa kedagingan Yesus sebagai hasil inkarnasi Sang Firman memang lebih rendah dari Bapa, namun dalam kodrat pra-ada-Nya sebagai Firman, Firman itu adalah SATU adanya dengan Sang Bapa (Yohanes 10:30) dan SETARA dengan Sang Bapa (Filipi 2:6). Dengan demikian, kejamakan dalam Diri Allah dapat dijelaskan sambil tetap mempertahankan keesaan-Nya.
Jadi Konsili Nicea sama sekali tidak memperdebatkan KETUHANAN YESUS. Arius percaya lagi kalo Yesus itu Tuhan, hanya saja yang dipermasalahkan adalah apakah Yesus ini Tuhan yg diciptakan atau tidak diciptakan, apakah Yesus ini dari Dzat / esensi keilahian yang sama dengan Bapa ataukah dari Dzat keilahian yang berbeda kualitasnya. Ini lho permasalahannya…

Jadi buat muslimers yg note ini anda tujukan, anda harus tanya ke mereka: “NGARTI KAGAK SIH LOE ADA APA DI NICEA 325?”

  Dan ini kadang yang membuat aku tidak terlalu heran kalau ada orang yang muallaf, krn pasti kualitasnya sama, mau siapa kek itu.DAN KEPADA MUSLIM YANG SELALU MENGANDALKAN ARGUMEN SEPERTI INI, SEMOGA SEMAKIN PAHAM, DAN ARGUMEN BODOH SEPERTI INI TIDAK TERULANG LAGI.

nb : DISKUSI DENGAN FEI-FEI https://www.facebook.com/notes/pengkhotbah-muda/diskusi-dengan-fei-fei-feiri-ngakunya-mualaf/344587035637243
DISKUSI MENJELASKAN KETUHANAN YESUS https://www.facebook.com/notes/pengkhotbah-muda/jesus-is-god-contoh-diskusi-menjelaskannya/351083188320961