Showing posts with label DEBAT. Show all posts
Showing posts with label DEBAT. Show all posts

Tuesday, 25 March 2014

QADARIYAH DAN JABARIYAH SEBAGAI BUKTI KONTRADIKSI DALAM ISLAM


  •  
  •  
  • ü  Qadariyah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata قَدَرَ yang artinya kemampuan dan kekuatan. Secara terminologi, qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan . Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa qadariyah dipakai untuk nama suatu aliran yang memberi penekanan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Harun Nasution menegaskan bahwa kaum qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan

    . Menurut Ahmad Amin dalam Rosihon Anwar, sebutan ini diberikan kepada para pengikut faham qadar oleh lawan mereka dengan merujuk hadits yang menimbulkan kesan negatif bagi nama Qadariyah . Hadits tersebut berbunyi: الاْءُمَّةِ هَذِهِ مَجُوْسُ آلْقَدَرِيّةُ artinya: “Kaum Qadariyah adalah majusinya umat ini.

    Dalam Al-Quran dapat dijumpai ayat-ayat yang dapat menimbulkan faham qadariyah sebagaimana disebutkan diatas , diantaranya adalah:
    Dalam surat al-Ra’d ayat 11, Allah berfirman:
    “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri”.

    Dalam surat Fushshilat ayat 40, Allah berfirman:
    “Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan”.

    Dalam surat al-Kahfi ayat 29, Allah berfirman:
    “Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”.

    Dengan demikian faham qadariyah memiliki dasar yang kuat dalam Islam, dan tidaklah beralasan jika ada sebagian orang menilai faham ini sesat atau keluar dari Islam.

    Hal ini sangat bertentangan dengan paham Jabariyah berikut ini berdasarkan ayat dalam al-Qur’an sendiri banyak terdapat ayat-ayat yang melatar belakangi lahirnya faham jabariyah di antaranya:
    Dalam surat Ash-Shaffat ayat 96, Allah berfirman:
    “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”.

    Dalam surat Al-An’am ayat 111, Allah berfirman:
    “Mereka tidak akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki”.

    Dalam surat Al-Anfal ayat 17, Allah berfirman:
    “Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar”.

    Ayat-ayat diatas terkesan membawa seseorang pada alam pikiran jabariyah. Mungkin inilah yang menyebabkan pola pikir jabariyah masih tetap ada di kalangan umat Islam hingga kini walaupun anjurannya telah tiada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, manusia dalam paham jabariyah adalah sangat lemah, tak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari aturan dan skenario serta kehendak Tuhan.

    JIKA INGIN BERDEBAT DENGAN ORANG ISLAM TENTANG TAKDIR ATAU PAHAM INI, MAKA TANYA DULU DIA ADA DI POSISI MANA. Bisa di jamin dia tidak akan mau secara terang-terangan mengatakannya karena dalam kaum Ahlusunah sendiri bisa menganut kedua paham ini dan anehnya bagaimana kedua paham yang bertentangan ini bisa berdiri dengan di tolerir.

    Berikut contoh diskusi membahasnya.
  • ü  Pengkhotbah Muda
    Saya mau tanya, apakah segala sesuatu yang dilakukan atau terjadi pada manusia adalah hasil predestinasi atau bukan?
  • ü  Arda Chandra Wah..saya kurang begitu paham soal istilah predestinasi, tolong sampaikan apa maksudnya..
  • ü  Pengkhotbah Muda Mereka yang percaya pada predestinasi, percaya bahwa sebelum Penciptaan, Allah telah menentukan nasib alam semesta di seluruh waktu dan ruang.
  • ü  Arda Chandra Artinya Tindakan 'menentukan segala sesuatu' tersebut ada dalam perspektif ketuhanan, bukan dalam perspektif kemanusiaan/makhluk.

    Dalam ajaran Islam, Allah tidak terikat ruang dan waktu sehingga setiap perbuatan atau keputusan-Nya tidak bisa dikatakan 'sesudah, sebelum, dulu, sekarang, nanti,,", karena semua istilah tersebut terikat dengan konsep waktu.

    Jadi kalau ada rumusan 'sebelum semuanya terjadi, Allah sudah menetapkan' itu merupakan kalimat yang diungkapkan oleh manusia dengan segala keterbatasannya.

    Istilah 'predestinasi' tidak cocok disematkan kepada perbuatan Allah, sebaliknya maun dikatakan 'tidak predestinasi' juga tidak cocok dikaitkan dengan tindakan Allah.

    Umat Islam hanya mempercayai bahwa segala yang terjadi tidak terlepas dari kehendak, kekuasaan, ijin Allah, soal apakah itu dikatakan suda h atau belum ditetapkan, kami tidak memikirkannya..
  • ü  Pengkhotbah Muda Allah telah menulis takdir semua makhluk 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi...(HR.MUSLIM)

    jadi, tanggapan bapak di atas tidak benar donk
  • ü  Pengkhotbah Muda Umat Islam hanya mempercayai bahwa segala yang terjadi tidak terlepas dari kehendak, kekuasaan, ijin Allah, soal apakah itu dikatakan suda h atau belum ditetapkan, kami tidak memikirkannya..
    ======================
    komen ini mengandung sesat pikir yang cukup cerdik. Ingin melarikan diri dari "tanggung jawab" istilahnya.
    Jika memang tidak memikirkan kapannya, maka barang tentu anda tidak akan bisa menentukan apakah itu benar atas kehendak atau ijin Allah, sebab sudah barang tentu kehendak dan perijinan itu berhubungan dengan waktu.
    Dan adalah juga salah jika menghubungkan ketidakterikatan Tuhan dengan jarak dan waktu dengan ketidakmungkinan menyimpulkan waktu kegiatan Allah. Sangat tidak relevan
  • ü  Arda Chandra Bukan cuma itu haditsnya bung Pengkhotbah Muda, tapi ada puluhan hadits lain misalnya :

    “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).

    Namun sebagai penyeimbang, ada banyak juga ayat Al-Qur'an dan hadist yang menunjukkan suatu peristiwa akan terjadi tergantung usaha yang dilakukan, misalnya ayat yang terkenal :

    Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar-Ra'd: 11)

    Ayat tersebut menyatakan secara jelas bahwa kehendak Allah tergantung kepada usaha manusia. Atau ayat lain :

    dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy-Syams 7-10)

    Jadi 'tersedia' banyak ayat dan hadits yang bisa mendukung pihak yang pro dan kontra dengan predestinasi (kalau dalam Islam disebut kelompok Qadariyah dan Jabariyah). Masing-masing akan memakai dalil yang sesuai dan tidak memakai dalil yang tidak sesuai. Jadi pertanyaan anda ini 'bukan barang baru' dalam dunia Islam.

    Yang jelas, kalau berdasarkan dalil tentang takdir, dua-duanya ada sehingga kita bisa merumuskan bahwa hubungan takdir dengan ketetapan Allah bukan merupakan sesuatu yang bisa dilihat 'hitam-putih', tapi perlu 'diangkat' lagi dalam pemikiran yang lebih tinggi, bahwa 'takdir' memang ada namun hal tersebut berada dalam perspektif Tuhan, bukan manusia..
    Tidak usah buru-buru dulu membuat kesimpulan karena diskusinya masih panjang..
  • ü  Pengkhotbah Muda
    ya, saya tahu, Qadariyah dan Jabariyah sudah ada sejak lama. Jadi, saya perlu klarifikasi dlu, anda di paham mana pak?
  • ü  Arda Chandra Anda mau mendiskusikan soal konsep takdir atau mau mengetahui saya ikut aliran yang mana bung Pengkhotbah Muda..? Bagaimana kalau pertanyaan anda yang tidak relevan ini disingkirkan saja dan kita lanjut berbincang-bincang soal konsep takdir. nanti setelah dapat gambaran jelas, anda bisa menyimpulkan sendiri saya ikut pemahaman yang mana..
  • ü  Pengkhotbah Muda Saya cukup tertarik dengan komen anda yang mengatakan bahwa takdir itu harus dipahami dalam perspektif Tuhan, emang seperti apa perspektif Tuhan mengenai takdir?
  • ü  Arda Chandra [[[Saya cukup tertarik dengan komen anda yang mengatakan bahwa takdir itu harus dipahami dalam perspektif Tuhan, emang seperti apa perspektif Tuhan mengenai takdir?]]]]

    bahwa takdir itu adalah sesuatu yang melekat kepada 'perbuatan' atau 'aktivitas' Tuhan. maka mengkaitkan takdir dengan dimensi waktu : sesudah, sebelum, nanti, dll tidak tepat disematkan kepada keberadaan takdir.

    Sudah saya sampaikan kelihatannya. Ini adalah pernyataan yang telak' dan sulit dibantah, silahkan anda tolak pernyataan ini :

    1. Tuhan adalah suatu eksistensi yang tidak terikat dengan ruang dan waktu.
    2. Takdir adalah suatu ketetapan Tuhan yang melekat dengan kehendak dan kekuasaan Tuhan sehingga merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dengan 'aktivitas' Tuhan.
  • ü  Pengkhotbah Muda bahwa takdir itu adalah sesuatu yang melekat kepada 'perbuatan' atau 'aktivitas' Tuhan. maka mengkaitkan takdir dengan dimensi waktu : sesudah, sebelum, nanti, dll tidak tepat disematkan kepada keberadaan takdir.
    ==============================
    sepertinya yang anda sebutkan tersebut lebih cocok disebut nasib, bukan takdir sebab ada tertulis :“ tidak akan kurubah nasib seseorang, ketika ia sendiri tidak mau merubahnya “

    takdir dalam kbbi bersifat azali atau predestinasi :me·nak·dir·kan v (Tuhan) menentukan lebih dahulu (sejak semula):
  • ü  Pengkhotbah Muda bahwa takdir itu adalah sesuatu yang melekat kepada 'perbuatan' atau 'aktivitas' Tuhan. maka mengkaitkan takdir dengan dimensi waktu : sesudah, sebelum, nanti, dll tidak tepat disematkan kepada keberadaan takdir.
    ==========================
    sebenarnya ini sudah di bantah dengan HADITS MUSLIM yang saya kutip tadi...
  • ü  Arda Chandra
    Saya tidak mau bermain istilah. kalau anda menyatakan predestinasi = (Tuhan) menentukan lebih dahulu (sejak semula) maka saya tidak akan memakai istilah tersebut.

    Dalam Islam, takdir adalah suatu kejadian yang terkait dengan ketetapan dan kekuasaan Allah. Dan soal takdir ini termasuk dalam wilayah keimanan, salah satu dari 6 rukun iman, silahkan disimak haditsnya, saya kutip kalimatnya dengan memotong yang revan saja karena haditsnya panjang :

    Dia (malaikat Jibril) bertanya lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman?” Beliau (nabi Muhammad) menjawab, “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk,” dia berkata, “Kamu benar.” (HR Muslim)

    Bentuk keimanan Muslim terhadap takdir adalah iman kepada KEBERADAAN/EKSISTENSI dari takdir, bukan soal apakah takdir tersebut sudah atau belum ditetapkan. Ini sebenatnya sama karakternya dengan beriman kepada Allah, karena tuntunan Islam tentang ini adalah 'iman kepada KEBERADAAN Allah', bukan kepada 'bentuk' Allah.

    Jadi aliran Qadariyah dan Jabariyah muncul karena mereka berusaha untuk 'menarik' takdir yang seharusnya berada pada domain Ketuhanan kepada domain kemanusiaan yang terikat ruang dan waktu. padahal untunannya bukan demikian..
  • ü  Arda Chandra [[[sebenarnya ini sudah di bantah dengan HADITS MUSLIM yang saya kutip tadi...]]]

    Tet tot..., sudah dijawab :

    Jadi 'tersedia' banyak ayat dan hadits yang bisa mendukung pihak yang pro dan kontra dengan predestinasi (kalau dalam Islam disebut kelompok Qadariyah dan Jabariyah). Masing-masing akan memakai dalil yang sesuai dan tidak memakai dalil yang tidak sesuai. Jadi pertanyaan anda ini 'bukan barang baru' dalam dunia Islam.

    Yang jelas, kalau berdasarkan dalil tentang takdir, dua-duanya ada sehingga kita bisa merumuskan bahwa hubungan takdir dengan ketetapan Allah bukan merupakan sesuatu yang bisa dilihat 'hitam-putih', tapi perlu 'diangkat' lagi dalam pemikiran yang lebih tinggi, bahwa 'takdir' memang ada namun hal tersebut berada dalam perspektif Tuhan, bukan manusia..
  • ü  Pengkhotbah Muda Jadi 'tersedia' banyak ayat dan hadits yang bisa mendukung pihak yang pro dan kontra dengan predestinasi (kalau dalam Islam disebut kelompok Qadariyah dan Jabariyah). Masing-masing akan memakai dalil yang sesuai dan tidak memakai dalil yang tidak sesuai. Jadi pertanyaan anda ini 'bukan barang baru' dalam dunia Islam.

    Yang jelas, kalau berdasarkan dalil tentang takdir, dua-duanya ada sehingga kita bisa merumuskan bahwa hubungan takdir dengan ketetapan Allah bukan merupakan sesuatu yang bisa dilihat 'hitam-putih', tapi perlu 'diangkat' lagi dalam pemikiran yang lebih tinggi, bahwa 'takdir' memang ada namun hal tersebut berada dalam perspektif Tuhan, bukan manusia..
    =============
    tetot..jawaban ini tidak nyambung, paragraf pertama tidak menyinggung tentang waktu sama sekali, sementara paragraf kedua sudah di bantah di ats
  • ü  Pengkhotbah Muda Saya tidak mau bermain istilah. kalau anda menyatakan predestinasi = (Tuhan) menentukan lebih dahulu (sejak semula) maka saya tidak akan memakai istilah tersebut.
    =-==============
    tidak ada yang bermain istilah. Adalah penting untuk menggunakan istilah yang tepat supaya tidak terjadi kesalahpahaman dan debat kusir.
    Ya, sudah kalau anda tidak menggunakannya,silahkan pakai yang versi bahasa arab yang mengartikan takdir yang selama ini kita terjemahkan, dan apa makna kata tersbut dalam padanan bahasa Indonesia yang tepat
  • ü  Arda Chandra [[[tetot..jawaban ini tidak nyambung, paragraf pertama tidak menyinggung tentang waktu sama sekali, sementara paragraf kedua sudah di bantah di ats]]]

    Tidak nyambung gimana bung Pengkhotbah Muda..? anda mengutip hadits Muslim untuk dalil bahwa takdir sudah ditetapkan terlebih dahulu, saya sudah bantah bahwa banyak dalil yang mendukung pihak yang pro dan kontra predestinasi. Anda mau mengajukan dalil yang mendukung, saya juga mengajukan dalil yang menolak. Apakah saya harus bicara bahwa anda hanya mengungkapkan dalil dari salah satu pihak saja dan mengabaikan dalil dari pihak yang berseberangan..?
  • ü  Pengkhotbah Muda Anda selalu mengatakan ada bnyak hadits yang pro dan kontra predestinasi, sementara, saya cari2 di atas, anda sama sekali tidak menunjukkan satu hadits pun yang kontra predestinasi. Silahkan paparkan di sini pak untuk membuktikan klaim anda
  • ü  Arda Chandra
    Allah akan bukakan pintu doa dan menjadikannya sebagai penolak takdir dengan seizin-Nya. Ini bukan pendapat atau pengakuan seseorang, tetapi jelas diterangkan oleh nash hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Hakim, serta diakui keshahihannya oleh Adz Zhahabi.

    Nash (dalil) hadits yang dimaksud ialah hadits dari Sulaiman yang berkata,
    bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada yang dapat menolak takdir (ketentuan Allah) kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali berbuat kebaikkan." (HR Tirmidzi dalam kitab sunannya)

    Kemudian, dalam Sunan Ibnu Majah disebutkan: "Dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali berbuat kebaikkan. Tidak ada yang tidak dapat menolak takdir kecuali doa. Dan sesungguhnya seseorang laki-laki akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang diperbuatnya." (HR. Ibnu Majah dalam kitab sunannya).

    Ini juga termasuk hadits untuk merubah takdir :

    diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Annas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menginginkan agar diluaskan rezekinya dan dilambatkan ajalnya, hendaklah ia bersilaturahmi."

    Selain ayat-ayat Al-Qur'an yang sudah saya kutip diatas..
  • ü  Pengkhotbah Muda Nah, jika dengan adanya pro dan kontra demikian, jadi takdir tentang yang akan datang di Lauh Mahfuz itu tidak benar donk., sebab banyak takdir yang berubah,
  • ü  Arda Chandra dalil yang kontra predestinasi :

    Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (Q.S. Al-Kahfi 18:29)

    Dan Mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu Telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S.Ali Imran 3:165)

    Dalil yang pro predestinasi :

    QS ash-Shaffat: 96
    Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".

    QS al-Anfal: 17
    Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka

    QS al-Insan: 30
    Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
  • ü  Pengkhotbah Muda Unik sekali bagaimana anda berani mempost pro dan kontra dalam Islam baik dari hadits maupun Alquran, apakah anda setuju adanya kontra di hadits dan Alquran?
  • ü  Arda Chandra [[[Nah, jika dengan adanya pro dan kontra demikian, jadi takdir tentang yang akan datang di Lauh Mahfuz itu tidak benar donk., sebab banyak takdir yang berubah,]]]]

    Apa itu lauh mahfudz..?? tidak seorangpun tahu bagaimana bentuknya. Apakah berupa tulisan seperti hanya buku..? atau berupa 'program interaktif' yang bisa berubah karena adanya 'input dan output..?? seperti halnya software komputer.

    Qurthubi mengatakan :

    "Menurut Tafsir Qurtubi, semua takdir makhluk Allah telah ditulis-Nya di Lauh Mahfuzh, bisa saja dihapus/diubah oleh Allah atau Allah menetapkan sesuai dengan kehendak-Nya. Kemudian yang dapat mengubah takdir yang tertulis dalam Lauh Mahfuz itu hanya doa dan perbuatan baik/usaha. Nabi Muhammad bersabda: Tiada yang bisa mengubah takdir selain doa dan tiada yang bisa memanjangkan umur kecuali perbuatan baik. Lauh Mahfuzh akan kekal selamanya karena ia termasuk makhluk yang abadi"
  • ü  Arda Chandra [[[Unik sekali bagaimana anda berani mempost pro dan kontra dalam Islam baik dari hadits maupun Alquran, apakah anda setuju adanya kontra di hadits dan Alquran?]]]

    Pro dan kontar terjadi karena aliran tersebut telah 'menarik' persoalan takdir yang seharusnya merupakan domain ketuhanan menjadi domain makhluk. Sudah saya sampaikan sebelumnya..

    "Yang jelas, kalau berdasarkan dalil tentang takdir, dua-duanya ada sehingga kita bisa merumuskan bahwa hubungan takdir dengan ketetapan Allah bukan merupakan sesuatu yang bisa dilihat 'hitam-putih', tapi perlu 'diangkat' lagi dalam pemikiran yang lebih tinggi, bahwa 'takdir' memang ada namun hal tersebut berada dalam perspektif Tuhan, bukan manusia.."
  • ü  Arda Chandra
    Takdir HARUS DILETAKKAN pada perspektif Tuhan, bukan maksudnya bagaimana Tuhan menjelaskan soal takdir lalu harus ada firman Tuhan sendiri yang bicara soal takdir. Bukan itu maksudnya. PEERBUATAN takdir tersebut ada pada domain ketuhanan, karena merupakan 'aktivitas' Tuhan maka keberadaan takdir tidak terikat ruang dan waktu. Apakah jawaban ini kurang jelas buat anda karena kelihatannya anda hanya mengulang-ulang pertanyaan yang sama dan pasti akan saya ulangi lagi jawabannya..


  • ü  Arda Chandra Saya mau pamit dulu, silahkan disampaikan tangtgapan anda, dan silahkan dibaca-baca tulisan ini :

    Al-Qur’an menyebutkan bahwa surga merupakan sesuatu yang ‘diwariskan’ kepada orang-orang yang beriman dan bertaqwa, beberapa ayat yang menyatakan hal tersebut antara lain pada surat az-Zukhruf 72 al-Mu’minuun 10-11. Arti kata ‘waris’ umumnya dimaknai sebagai ‘sesuatu yang seharusnya dimanfaatkan oleh seseorang namun karena satu suatu sebab pemanfaatannya dialihkan kepada orang lain’, maka muncul pertanyaan :”Jadi milik siapa seharusnya surga yang telah diwariskan kepada orang beriman tersebut..?”.

    Para ulama menafsirkan bahwa semua manusia sebenarnya telah disediakan Allah ‘kapling’- nya masing-masing di surga maupun di neraka. Disaat manusia tersebut memilih untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah maka ketika dia masuk surga terjadi ‘serah-terima’ kapling yang sudah disediakan tersebut, ditambah dengan kaplingan orang lain yang bernasib sial tidak dapat memanfaatkannya. Mengapa orang lain tersebut tidak bisa memiliki surga yang sudah disediakan buat dirinya..?? karena dia telah memilih untuk ingkar kepada Allah sehingga masuk ke neraka, maka serah-terima terjadi untuk bagiannya di neraka yang memang sudah disediakan. Lalu karena tempat orang beriman di neraka tidak diisi disebabkan dia masuk surga, maka kaplingannya tersebut diwariskan kepada orang yang ingkar dan berdosa. Makanya dalam ayat yang lain Allah mengatakan : Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (Ar-Rahmaan: 46). Bahkan Allah menginformasikan surga yang diwariskan kepada orang yang beriman dan bertaqwa tersebut lebih dari satu : Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi (Ar-Rahmaan: 62).

    Informasi Al-Qur’an ini mengungkapkan soal takdir, memang benar bahwa ketika manusia berada didalam kandungan, Allah sudah menetapkan takdirnya :

    Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. [Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

    Perlu diketahui bahwa yang dinamakan ‘takdir’ seorang manusia berada dalam pengetahuan Allah, kita tentu saja bisa menerima kalau Allah mengetahui apapun nasib yang akan kita terima kelak, karena Dia memang Maha Mengetahui, namun karena takdir tersebut berada dalam pengetahuan Allah, dan Allah adalah suatu eksistensi yang tidak terikat dengan ruang dan waktu, maka kita tidak bisa mengatakan takdir tersebut ‘telah’ ditetapkan dan ‘akan’ terjadi, karena hal tersebut sama saja artinya kita telah menempatkan pengetahuan Allah tersebut dalam konteks ruang dan waktu. Yang bisa kita terima dalam memahami takdir ini hanyalah : bahwa Allah mengetahui nasib yang kita jalani, cuma itu..

    Berikutnya, tidak ada diantara manusia yang mengetahui bagaimana nasibnya kelak, apakah dia masuk neraka atau surga. Kondisi inilah yang kemudian menjadikan manusia bisa fokus terhadap perbuatan yang dilakukannya sekarang. Sejauh yang bisa diperkirakan, kita berusaha untuk menimbang semuanya dari jejak perbuatan yang kita lakukan. Seorang yang memilih untuk taat dan patuh kepada Allah memperkirakan kelak dirinya akan masuk surga, sebaliknya orang yang memilih untuk ingkar maka hati nuraninya akan berbicara tentang kemungkinan dia masuk neraka.

    Munculnya aliran-aliran Jabariyah dan Qadariyah tentang takdir, yang satu menyatakan posisi manusia yang tidak berbuat apa-apa terhadap nasib yang akan diterimanya kelak, dan sebaliknya menyatakan nasib manusia ditentukan oleh hasil usahanya sendiri dan Tuhan tidak ikut-campur, merupakan pemahaman yang ‘salah posisi’, karena telah melihat takdir dari sudut pandang pengetahuan Allah. Seharusnya sebagai manusia yang terkait dengan takdir tersebut, kita menempatkan diri sebagai manusia juga, yang memiliki pengetahuan dibatasi oleh ruang dan waktu, dan ketidak-tahuan kita terhadap bentuk takdir yang akan diterima kelak. Dengan menempatkan posisi demikian maka sikap yang muncul tentang takdir kita sendiri adalah : Kita meyakini Allah mengetahui apa yang akan kita alami nantinya, dan porsi kita adalah tidak memikirkan bagaimana hasilnya, melainkan berusaha untuk mendapatkan takdir yang terbaik untuk diri sendiri.
  • ü  Pengkhotbah Muda Takdir HARUS DILETAKKAN pada perspektif Tuhan, bukan maksudnya bagaimana Tuhan menjelaskan soal takdir lalu harus ada firman Tuhan sendiri yang bicara soal takdir. Bukan itu maksudnya. PEERBUATAN takdir tersebut ada pada domain ketuhanan, karena merupakan 'aktivitas' Tuhan maka keberadaan takdir tidak terikat ruang dan waktu. Apakah jawaban ini kurang jelas buat anda karena kelihatannya anda hanya mengulang-ulang pertanyaan yang sama dan pasti akan saya ulangi lagi jawabannya.
    ===================
    percuma saja anda mengulangnya krena jawaban anda tidak tepat sasaran.
    saya minta klarifikasi lagi tentang arti perspektif Tuhan dan domain Tuhan yang anda maksud?? Krn sesuai dengan kalimat anda mengindikasikan bahwa ayat2 tentang takdir tidak boleh di tafsir donk??
    Apa2an ini? Masak ayat tidak boleh di tafsir??
    Jelaskan itu dlu biar tidak jadi debat kusir
  • ü  Arda Chandra
    Menurut saya anda ssebenarnya sudah 'membentur tembok' dengan jawaban yang tidak akan bisa anda tolak ini :

    1. Tuhan adalah suatu eksistensi yang tidak terikat dengan ruang dan waktu.
    2. Takdir adalah suatu ketetapan Tuhan yang melekat dengan kehendak dan kekuasaan Tuhan sehingga merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dengan 'aktivitas' Tuhan.

    dan yang tersisa hanya 'semangat' untuk mencari celah agar bisa mementahkannya, lalu satu-satunya jalan adalah melakukan ad nauseam (yang sudah merupakan hobby anda dalam berdiskusi sebelumnya).

    Saya tidak perlu mengulang lagi jawabannya, anda mau terima terserah anda, mau menolak juga urusan anda. saya yambahkan lagi soal perkembangan pemikiran terkait takdir ini dalam sejarah pemikiran Islam.

    Para ulama membedakan antara takdir (qadar) dengan nasib (qadha), ini penjelasan ringkas yang cukup mewakili pengertiannya :

    "Para ulama’ berbeda pendapat tentang perbedaan antara kedua istilah tersebut. Sebagian mengatakan bahwa Qadar adalah kententaun Allah sejak zaman azali (zaman yang tak ada awalnya), sedangkan Qadha’ adalah ketetapan Allah terhadap sesuatu pada waktu terjadi.

    Maka ketika Allah menetapkan sesuatu akan terjadi pada waktunya, ketentuan ini disebut Qadar. Kemudian ketika telah tiba waktu yang telah ditetapkan pada sesuatu tersebut, ketentuan tersebut disebut Qadha’. Masalah ini (Qadha’) banyak sekali disebut dalam Al-Qur’an, seperti firman Allah."

    kalau diamati maka sebenarnya tidak ada perbedaan objek dari istilah qadha dan qadar, hanya berbeda dalam prosesnya saja. Qadar/takdir itu sesuatu yang mash berada dalam ilmu/ide/kecerdasan Tuhan sedangkan qadha terkait dengan ide yang sudah diaplikasikan. Sebagai analogi misalnya seorang insinyur mau merancang desain sebuah mobil baru. Sebelum mobil tersebut diproses dipabrik, maka bentuknya sudah ada dalam otak si insinyur, lalu dia menggambarkannya diatas kertas, baru diproses dalam pabrik menjadi sebuah mobil. Bentuk desain antara yang ada di kepala, pada gambar dan bentuk nyatanya adalah sama.

    Demikian pula dengan takdir. Takdir berada pada ilmu/ide/kecerdasan Allah, lalu ketika terjadi maka takdir tersebut dikatakansebagai nasib/qadha. Bedanya adalah ide dalam otak manusia terikat dengan keberadaan manusia, artinya terikat dengan ruang dan waktu. Sedangkan takdir yang ada dalam ide/gagasan/ilmu/kecerdasan Allah berada dalam diri Allah, menyatu dengan-Nya dan tidak terikat ruang dan waktu.


  • ü  Pengkhotbah Muda Takdir HARUS DILETAKKAN pada perspektif Tuhan, bukan maksudnya bagaimana Tuhan menjelaskan soal takdir lalu harus ada firman Tuhan sendiri yang bicara soal takdir. Bukan itu maksudnya. PEERBUATAN takdir tersebut ada pada domain ketuhanan, karena merupakan 'aktivitas' Tuhan maka keberadaan takdir tidak terikat ruang dan waktu. Apakah jawaban ini kurang jelas buat anda karena kelihatannya anda hanya mengulang-ulang pertanyaan yang sama dan pasti akan saya ulangi lagi jawabannya..
    =================================
    jelas saja saya akan mengulang2nya terus, krn jawaban anda strawman melulu, bahkan sama sekali hanya memutar2 kalimat, bukan menjawab, seperti, "kenapa jawabannya ya? Yakni karena jawabannya bukan tidak"

    lets see :
    *saya tanya :bagaimana perspektif Tuhan yang anda maksud bung??
    *anda jawab :Takdir HARUS DILETAKKAN pada perspektif Tuhan, bukan maksudnya bagaimana Tuhan menjelaskan soal takdir lalu harus ada firman Tuhan sendiri yang bicara soal takdir..
    Tapi di kalimat berikutnya anda sama sekali tidak menjelaskan bagaimana perspektif Tuhan itu, melainkan anda mengulang kembali dengan state : maksudnya. PEERBUATAN takdir tersebut ada pada domain ketuhanan, karena merupakan 'aktivitas Tuhan .

    Saya mohon di jelaskan dengan gamblang arti " MELETAKKAN DALAM PERSPEKTIF TUHAN " yang anda maksud, dan tunjukkan bahwa perspektif anda dalam menjelaskan itu tidak berbenturan dengan apa yang sedang anda jelaskan.
    Melihat dari tulisan anda, seperitnya anda ini Qadariyah.Ma'bad Al jauhani adalah seoranga tabi'in yang menganut paham Qadariyah, yang akhirnya di bunuh sebab ada hadits berbunyi:
    الاْءُمَّةِ هَذِهِ مَجُوْسُ آلْقَدَرِيّةُ artinya: “Kaum Qadariyah adalah majusinya umat ini.
  • ü  Pengkhotbah Muda Para ulama menafsirkan bahwa semua manusia sebenarnya telah disediakan Allah ‘kapling’- nya masing-masing di surga maupun di neraka. Disaat manusia tersebut memilih untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah maka ketika dia masuk surga terjadi ‘serah-terima’ kapling yang sudah disediakan tersebut, ditambah dengan kaplingan orang lain yang bernasib sial tidak dapat memanfaatkannya.
    ==========================
    argumen anda dan ulama anda berbenturan dengan ayat Dalam surat Al-An’am ayat 111, Allah berfirman:
    “Mereka tidak akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki”.

    Jadi, memang bukan hanya sebatas rancangan, tapi sebuah keputusan final itu ada di tangan Tuhan, bukan seperti yang anda gambarkan selama ini, bahwa manusia bisa merubah takdirnya sendiri.

    Maka otomatis argumen anda yang ini : Mengapa orang lain tersebut tidak bisa memiliki surga yang sudah disediakan buat dirinya..?? karena dia telah memilih untuk ingkar kepada Allah sehingga masuk ke neraka,

    juga gugur
  •  
  • ü 

  •  
  •  

Saturday, 13 July 2013

ADA APA DI KONSILI NICEA?? ( DISKUSI DENGAN EDY PRAYITNO)

Akhir-akhir ini saya berdiskusi dengan Bapak Edy Prayitno yang ngakunya mantan Kristen alias mualaf. Seperti sebelum-sebelumnya, saya selalu menanya orang-orang seperti ini. Terlebih karena dulu bapak ini pernah nantangi saya untuk membuktikan kepalsuan mualafnya.Seperti diskusi saya dengan mualaf sebelumnya,  sudah bisa di tebak, pasti pemahamannya akan gerejanya dulu sangat minim. Hanya ada dua kemungkinan, mereka mualaf palsu, atau mualaf yang keblinger.Maksud saya adalah, NGAPAIN AJA SELAMA JADI KRISTEN?? Pantas saja mereka gampang di bodohi.Terlebih karena bapak ini ngakunya pernah mengecap pendidikan theologi.Tidak banyak bicara, kita lihat cuplikannya
Pengkhotbah Muda

Assalamualaikum pak.MAAF MENGGANGGU
Boleh saya belajar Islam dari anda?
Edy Prayitno

Waalaikum salam
Pengkhotbah Muda

Mau tanya nih, benar ga kalau katanya Islam itu sudah terbagi dalam 72 sekte?Ataukah masih hanya sebatas nubuat?
Edy Prayitno

itu juga saya kurang tahu mas
saya soal kristologi paham ...he he he karena saya islamnya lebih lama anda he he he
Pengkhotbah Muda

Maksudnya,mualaf gitu?
Edy Prayitno

iya
Pengkhotbah Muda

oh...ternyata saya bertemu dgn orang luar biasa hari ini.
Jadi, gimana ceritanya bisa mualaf akhi?
Edy Prayitno

mulanya debat dg teman muslim
di kantor
saya pelajari Alquran
dan buku2
untuk kalahkan dia
tetapi semakin saya baca Alquran
semakin saya sadar
bahwa kristen agama yg banyak cacat
Pengkhotbah Muda

cacatnya?? Maaf, saya masih kurang paham, tp sangat tertarik mendengar kisah nyata dari anda
Edy Prayitno

banyak kisah2 yg menyebut Yesus hanya utusan ..ini ucapan Yesus sendiri di 4 kitab injil
tidk ada satupun ayat yg mengatakan Yesus itu Tuhan di injil
Pengkhotbah Muda

Oh, iya ya ya..
Trus, latar belakang bapak sendiri gimana?Apa orang yang emang rajin beribadah hari minggu atau yang biasa aja atau malah anak pendeta atau mungkin pemimpin gereja?Krn banyak tuh katanya yang gituan jadi mualaf..hehe
Edy Prayitno

otrtu saya islam
tetapi sejak kecil saya diasuh paman saya yg pendeta
dia sejak kecil didik saya untuk kelak menjadi pendeta
setamat sma saya dimasukan sekolah tinggi alkitab
Pengkhotbah Muda

dan bergelar STh sekarang?
Pengkhotbah Muda

dan bergelar STh sekarang?
Pengkhotbah Muda

ohhh....makin menarik.
tp aku liat juga akhi seing debat dgn Kristen, apa ga takut terbalik juga nanti?
Edy Prayitno

iya saya ingin menunjukkan pada kawan2 juga bahwa ajaran kristen lemah
Pengkhotbah Muda

Hmmm..sebenarnya saya ingin belajar keislaman, tp krn aku liat akhy lebih menguasai Kristologi, sekalian deh, mau nanya tentang Kristen dulu.
Apa benar katanya Yesus itu diangkat jadi Tuhan oleh konsili Nicea?
Edy Prayitno

betul.
saya mau of dulu
disambung besok
atau kalau ada waktu lagi
Wassalamualaikum

Sudah jelas bukan??Yang paling kentara adalah tentang konsili nicea. Dia membetulkan saat itu adalah saat pengangkatan Yesus jadi Tuhan.Lets see apa yang sebenarnya terjadi.
Sebenarnya saya selalu ingin menanyakan “Kamu tahu tidak yang kamu bicarakan?”… dalam konteks Konsili Ekumenis (seluruh Gereja di seluruh dunia yg beradab) Pertama di Nicea tahun 325, maka pertanyaannya mungkin bisa diganti dengan “Kamu tahu tidak apa yang sebenarnya terjadi di sana?”

Muslim sering menuduh, Yesus baru diangkat jadi Tuhan pada Nicea 325. Kenyataannya justru tidak demikian. Kedua fraksi yg berseteru (Arius dan Athanasius) justru sama2 percaya bahwa Yesus itu Tuhan!
Dasar argumentasi Arius justru diambil dari 1 Korintus 8:6 bahwa “hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa… dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus”..
Jadi menurut Arius, berdasarkan ayat ini, ada dua yang ilahi, yakni: (1) Allah, yaitu Bapa, dan (2) Tuhan, yaitu Yesus.. pemahaman Arius ini kemudian disambung dengan Yohanes 14:28 yg berkata, “Bapa lebih besar dari pada Aku”..

Atas dasar inilah Arius kemudian mengajarkan bahwa ADA DUA yang ilahi: Bapa dan Yesus dan keduanya terpisah serta yg satu (Bapa) adalah Allah Mahakuasa, sementara Yesus adalah Tuhan Allah yang lebih kecil daripada Bapa.
Yg satu (Bapa) tidak diciptakan (tidak memiliki awal waktu), dan yg lain (Yesus) adalah Allah yang memiliki awal waktu karena telah diciptakan paling pertama oleh Bapa dari ketiadaan.
Arius menulis surat kepada 2 orang Uskup: Eusebius dari Nicomadea dan Eusebius dari Kaisaria, orang-orang dekat Kaisar Konstantin untuk membantunya: “Tapi kami berkata dan telah diajarkan, dan mengajarkan, bahwa Sang Anak tidak diperanakkan, tidak pula diturunkan dari Dzat-Nya (Nya=Bapa), tapi bahwa oleh kehendak dan pemikiran-Nya (Nya=Anak) sendiri Ia (Anak) terbentuk sebelum segala waktu dan zaman SEBAGAI ALLAH YANG SEMPURNA, hanya saja “diperanakkan” dan tak berubah, dan bahwa sebelum Ia diperanakkan, atau diciptakan, atau dimaksudkan, atau dibentuk, Ia pernah tidak ada. Karena Ia tidak diperanakkan.
Kami dianiaya, karena kami mengatakan bahwa Anak memiliki permulaan, tapi Allah (Bapa) tidak memiliki permulaan.” (Peters, Heresy and Authority in Medieval Europe, p. 41, dalamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Arianism#Beliefs ).
Jadi walaupun Yesus diciptakan Bapa sebagai Allah yang lebih kecil dari Bapa, tapi ternyata Arius juga percaya bahwa Yesus telah menjadi Allah yang sempurna.

Ajaran Arius akan adanya DUA ALLAH itu kemudian disambung dengan Yohanes 1:3, bahwa “MELALUI FIRMAN dunia ini dijadikan”, maka kesimpulan Arius adalah:
Allah Bapa menciptakan Yesus, kemudian Yesus menciptakan alam semesta.

Jadi selain ada DUA YANG ILAHI, menurut Arius juga ada DUA PENCIPTA.
Sejarawan Philip Schaff yang mengutip dari sejarawan abad ke-4, Eusebius dari Kaisaria (yang juga adalah suporter dari Arius), menuliskan bahwa Arius: “mengajarkan bahwa Kristus, walaupun Ia adalah Pencipta dunia, tapi Ia sendiri adalah makhluk ciptaan Allah, sehingga Ia tidak sepenuhnya ilahi” (Schaff, “History of the Christian Church”, 3:9:119).

Jadi Arius mengajarkan ada 2 ilah pencipta dunia, yakni: Bapa (yang tidak diciptakan) dan Yesus (ilah yang diciptakan Bapa). Ini semua berangkat dari kesalahan Arius mengartikan “Firman diperanakkan” sebagai “Firman diciptakan”.
Tentu saja ini melanggar tauhid, entah itu tauhid rububbiyah (keesaan Dzat / esensi keilahian) dan tauhid uhuliyyah (keesaan kepenguasaan atas semesta).

Ajaran Arius ini dibantah oleh Alexander (Patriarkh / Paus Gereja Alexanderia Mesir dan seluruh Afrika) yang kemudian diteruskan oleh muridnya, Athanasius, yg pada waktu itu adalah Diaken / Pendeta muda pembantu Patriakh Alexander. Athanasius berargumentasi bahwa HANYA ADA SATU DZAT / ESENSI KEILAHIAN (Ulangan 6:4), sehingga HANYA ADA SATU PENCIPTA dan satu Pencipta tersebut TIDAK MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI YANG LAIN (Yesaya 44:24).
Bahwa “Bapa lebih besar dari Yesus” haruslah dilihat dalam konteks inkarnasi, bahwa kedagingan Yesus sebagai hasil inkarnasi Sang Firman memang lebih rendah dari Bapa, namun dalam kodrat pra-ada-Nya sebagai Firman, Firman itu adalah SATU adanya dengan Sang Bapa (Yohanes 10:30) dan SETARA dengan Sang Bapa (Filipi 2:6). Dengan demikian, kejamakan dalam Diri Allah dapat dijelaskan sambil tetap mempertahankan keesaan-Nya.
Jadi Konsili Nicea sama sekali tidak memperdebatkan KETUHANAN YESUS. Arius percaya lagi kalo Yesus itu Tuhan, hanya saja yang dipermasalahkan adalah apakah Yesus ini Tuhan yg diciptakan atau tidak diciptakan, apakah Yesus ini dari Dzat / esensi keilahian yang sama dengan Bapa ataukah dari Dzat keilahian yang berbeda kualitasnya. Ini lho permasalahannya…

Jadi buat muslimers yg note ini anda tujukan, anda harus tanya ke mereka: “NGARTI KAGAK SIH LOE ADA APA DI NICEA 325?”

  Dan ini kadang yang membuat aku tidak terlalu heran kalau ada orang yang muallaf, krn pasti kualitasnya sama, mau siapa kek itu.DAN KEPADA MUSLIM YANG SELALU MENGANDALKAN ARGUMEN SEPERTI INI, SEMOGA SEMAKIN PAHAM, DAN ARGUMEN BODOH SEPERTI INI TIDAK TERULANG LAGI.

nb : DISKUSI DENGAN FEI-FEI https://www.facebook.com/notes/pengkhotbah-muda/diskusi-dengan-fei-fei-feiri-ngakunya-mualaf/344587035637243
DISKUSI MENJELASKAN KETUHANAN YESUS https://www.facebook.com/notes/pengkhotbah-muda/jesus-is-god-contoh-diskusi-menjelaskannya/351083188320961

Wednesday, 3 April 2013

PAKSAAN MASUK ISLAM ( DIALOG SINGKAT DGN ANA SRYANA)


Islam sering mengklaim bahwa mereka tidak memaksa orang masuk Islam, tapi kita harus kritis menanggapi ayat suci,contohnya Qs 9:5 
Q.9:5: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang.
Perhatikn ini=====Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Jadi, artinya sebelum orang yg diperangi itu mengakui Islam, maka mereka boleh dibunuh....
Inilah lucunya Islam, darah binatang bisa diharamkan, tp darah manusia bisa di HALALKAN...
hmmm...Untuk lebih jelas, cekidot, anda akan terhibur dgn atraksi lucu teman kita ini. 
Ana Suryana
pnyimpulan2q qur'an ad ayat2 yg muamat dn mutaSABIHAT2 pnyimpulanya prlu mnyimpulan dgn ilmunya g seenaknya perut hrs dgn ilmunya,soalnya kata nabi muhamad:baraNGSIAPA MNYIMPULKN QUR'AN G DN ILMUNYA/seenak perut Alloh akn amparkn neraka kdnya,lw ayat muamat jels maknanya
Ana Suryana
lho mlh diam...g brkomentr..
Pengkhotbah Muda
Hehe.. udah gw bilang,jgn samakan oknum dgn agama.
Islam jg, jika bkn atas penjajahan Muhammad maka tdk akan tersebar cepat.
Ana Suryana
ya betul tu tu politik portugis krna dia licik g beres dgn ke2rasan dia hncurkn dgn politik...
islm perang krna orng kapirnya jg mmerangi islm betul g...
Pengkhotbah Muda
Dan bukankah kemenangan Muhammad dlm perang menjadikan mereka otoriter, memaksa org utk masuk Islam? dan jika tdk mau mengakui muhammad,maka dipenggal leher?
Ana Suryana
COBA MAN LIAT Q...
Pengkhotbah Muda
Qs 9:29 sendiri sudah jelas, dikatakan PERANGI MEREKAK YG TIDAK PERCAYA PADA ALLOH....dst..JIKA MEREKA TIDAK MAU MEMELUK ISLAM, MAKA BUNUH MEREKA..
Jelas bgt kan??
Ana Suryana
Q.9:29: Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
prhatikn baik2 ya ap tu perang lho slh lg men...
Pengkhotbah Muda
kok bukan perang?? udah jelas disitu disebutkan perangi.....
dan setellah berhasil diperangi, mereka harus membayar pajak, lalu dipaksa masuk Islam, jika tidak, maka dibunuh, jelas toh?
Ana Suryana
tu perang sistem men. Conth d negara ni udah mncampur adukkan antara yg hak dan yg batil men tu negara hrs bersistem islam...cnth dlm pajak2 d tiadakn. Tu kan ga boleh d islm msrakt di pungut pajak ,,,pemerintah udah mncampurkan yg hak n yg batil udah ajaran2 islm d haramkn tp dr ajaran islm jg ad d ambil dn dr kristen jg d ambil2 cnth cek pns ketauan poligami d pecat
(Red. Ga nyambung kan?? Heheh...mari kita lanjut)
Pengkhotbah Muda
dan setellah berhasil diperangi, mereka harus membayar pajak, lalu dipaksa masuk Islam, jika tidak, maka dibunuh, jelas toh?====tapi sistem seperti ini manusiawi ga??
Ana Suryana
lho ko jd byr pajk lg,coba liat mana dalienya sih...
kn d sana jg mngatakn tdk ad paksaan msk islm coba liat d atas
Pengkhotbah Muda
Jizyah itu pajak brooo ....
Ga ada paksaan gimana?? JElas dikatakan jika mereka tidak mau masuk islam, maka bunuhlah mereka...
Ana Suryana
perang sistem tu,,,nah mknya lho hrs hati2 pnyimpulan2 qur'an tu jgn seenaknya...kata perang tu luas...dn soal lho tg msalh hukum2 sunat yg s serahkn m ishak,,jwbanya ad dlm al kitabmu
sy jg pnya al kitab..
QS.9:5: jangan memerangi orang yang tidak melanggar perjanjian damai, lindungilah orang kafir yang minta perlindungan, pertahankan diri dari tangkapan dan kepungan musuh.
Q.2:190:"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." cnth llho m qkn lg perang aqidah maka q perangi lho men...kata perang tu maknaya luas...
Pengkhotbah Muda
Q.9:5: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang.
Perhatikn ini=====Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Jadi, artinya sebelum orang yg diperangi itu mengakui Islam, maka mereka boleh dibunuh....
Inilah lucunya Islam, darah binatang bisa diharamkan, tp darah manusia bisa di HALALKAN...
hmmm...
Ana Suryana
soal penyimpulan ayat ni q belum bisa mnyimpulkn tp prcyalah ayat ni akn bisa trsimpulkn m orng yg brilmu,lw gw mnyimpulkn seenak perut tr gw slh gw bisa msk neraka. udlh tu teolog2 yg g rasional dn lw lho bragumen m rng islm lho akn d ketawakn men...
mgdudnya teolog luth2 g mngkin zina,dia nabi yg d jaga kesucianya m Alloh
Ana Suryana
oya2 orang MUSRIK ya...lho tau g ap tu orng musrik...
baca dn teliti Q.9:5: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang.
Pengkhotbah Muda
Permasalahannya bukan soal musyrik atau tidak, tapi KENAPA DIHALALKAN MEMBUNUH, SAMPAI YG DIPERANGI ITU MENGAKUI ISLAM??
APA INI TAK BISA DISEBUT PEMAKSAAN??
Perhatikn ini=====Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Jadi, artinya sebelum orang yg diperangi itu mengakui Islam, maka mereka boleh dibunuh....
Ana Suryana
bntr musrik tu dr gol islm jg men..musrik tu orngnya dn shirik prbuatanya...
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. Al-Nisa': 48)
Pengkhotbah Muda
IYA, YG KUPERMASALAHKAN BUKAN SOAL SIAPA YG TERMASUK MUSYRIK ITU, TP TENTANG pemaksaan dan perang, Perhatikn ini=====Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Jadi, artinya sebelum orang yg diperangi itu mengakui Islam, maka mereka boleh dibunuh....
Inilah lucunya Islam, darah binatang bisa diharamkan, tp darah manusia bisa di HALALKAN...
Ana Suryana
lho z yg berteolog ngaco men..
liat 9:5=====Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Pengkhotbah Muda
artinya sebelum orang yg diperangi itu mengakui Islam, maka mereka boleh dibunuh....
sangat jelas broo....
Ana Suryana
lho ngawur...lw dia g brtobat boleh d bunuh krna g d bunuh dia akn nyestkn ajarn2nya m orng dn orng akn sesat
maknya bnuh lw dia tobat byr jakt dn dirikn sholt ya g bolh d bunh beri dia kbebasan
(Red. Pamer atraksi kebodohan lagi...heheh)
Pengkhotbah Muda
yap, artinya sebelum mereka mengakui Islam, maka boleh di bunuh..
APA ANDA MASIH MENGATKAN INI BUKAN PEMAKSAAN??
Berpikir yg cerdas donk
Ana Suryana
lho tau g sp orng musrik tu...
jwb ya..
Pengkhotbah Muda
ya elah, kenapa anda susah amat nangkapnya??
udah berapa kali gw bilang??
Saya tidak mempermasalahkan siapa saja yg termasuk musyrik, tp tentang, pemaksaan dan pembunuhan, bahwa nyatanya ada pemaksaan untuk mengakui ISlam...
ITu jlas di Qs 9:5, ===Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang.
artinya sebelum mereka mengakui Islam, maka boleh di bunuh..
APA ANDA MASIH MENGATKAN INI BUKAN PEMAKSAAN??
Berpikir yg cerdas donk
Ana Suryana
jd intinya lw dia tobat dn nuneikn sholt dn jakat beri kebebasa lw dia g tobat ya bunuhlh lw g d bunuh jg nyesatkn orng bnyk,jd ni intinya men...
teolog lho ko aneh2 bgt..
Ana Suryana
jd intinya lw dia tobat dn nuneikn sholt dn jakat beri kebebasa lw dia g tobat ya bunuhlh lw g d bunuh jg nyesatkn orng bnyk,jd ni intinya men...
teolog lho ko aneh2 bgt..
Pengkhotbah Muda
dan anda bilang itu bukan pemaksaan??/
Pengkhotbah Muda
yaudah, thanks, saya sudah tahu saya sedang berdialog dgn siapa...
Dialog ini akan saya buatkakn note
Ana Suryana
orng musrik tu orng islm jg tp menyekutukn ALLOH d krnakn mgsud2 lain
ya g tau men...
lho bkin gw bngung z men,,,lho jg hrs byr pjk setahun skali apkh tu bkn lebih mmasa men..
oy lw g slh byr jakat tu wajib hnya buat yg mmpu men
yg g mmpu g byr...tp lw byr pajk yg g mmpu jg hrs byr,lw g byr listrik akn d jabut kaya rmh gw,,,ya untung bg yg mmpu,lw bg yg g mmpu ksiksa men...
jd yg cerdas tu islm tw kristen ya...
maksa mana byr pajk m byr jakat...
Pengkhotbah Muda
Lol udah gw bilang, otak Ana ga nyambung lagi, saya bahas tentang pemaksaan mengakui islam...
dan liat di ayat 9:5 itu, bahwa sebelum melakukan shalat... bukankah itu berarti harus terlebih dahulu mengakui Islam??
Dan ini yg saya maksud dgn pemaksaan, artinya setelah mengakui Islam dulu baru bebas, jika tidak, maka HALAL UNTUK DIBUNUH.
TAPI SAYANG, KAYAKNYA INI TENTANG PERBEDAAN IQ,
BAHWA OTAK ANA SUSAH MENGERTI KARENA SEDIKIT KETERBELAKANGAN
MAAF..
SHALOM... NO COMMENT LAGI