Showing posts with label PENGAJARAN. Show all posts
Showing posts with label PENGAJARAN. Show all posts

Friday, 24 April 2015

APAKAH YESUS MEMPUNYAI SAUDARA-SAUDARI?? (TINJAUAN SECARA LOGIKA)


Hasil gambar untuk jesus brothers and sisters
Pertanyaan tentang apakah Yesus mempunyai saudara atau saudari kandung sebenarnya bukan hal baru, Tampaknya ini berkembang dari pemikiran Helvidius dan Antidicomarianites[1] pada abad ke 5. Namun, sampai sekarang masih sering diulang-ulang dan diperdebatkan.

 Matius 13:55-56
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya (adelphoi): Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan (adelphai) semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?

Markus 6:3
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara lelaki (adelphos) Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan (adelphai) ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Kata "saudara" dalam ayat tersebut menggunakan kata adelphoi (jamak) yang secara harfiah berarti saudara kandung. Namun, secara umum sering juga berarti saudara seiman, kerabat, saudara sebangsa, dan sejenisnya. Untuk bahasan lengkapnya tentang penggunaan kata ini akan segera penulis update.

Berdasarkan ayat-ayat di atas ada setidaknya empat orang "saudara" lelaki Yesus, yakni : Yakobus, Yusuf atau Yoses, Simon, dan Yudas.

Hal ini diperkuat dengan adanya ayat yang mengatakan bahwa Yesus disebut sebagai anak yang sulung

Lukas 2:6-7
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan

Tentang penggunaan kata sulung ini juga sebenarnya sering diartikan untuk mengartikan "keutamaan" dan sejenisnya. Bahasan lengkap tentang penggunaan kata "sulung" ini juga akan segera penulis update.

Jadi, sekarang mari kita tinjau secara logika, apakah benar nama-nama tersebut adalah saudara kandung Yesus.

A. YAKOBUS

Yakobus dalam ayat tersebut sering disebut sebagai Yakobus Muda.  Ia adalah  rasul Yesus, pemimpin gerakan Kristen di Yerusalem[2]  pada dekade setelah kematian Yesus, tetapi informasi mengenai hidupnya tidak terlalu banyak.
 Ensiklopedi Katolik[klik di sini] menyimpulkan bahwa, berdasarkan catatan Hegesippus, "kemungkinan" bahwa Yakobus yang Adil adalah sama dengan Yakobus kecil, dan sejalan dengan "banyak penafsiran Katolik", bahwa oleh karena itu ia adalah Yakobus anak Alfeus serta Yakobus putra Maria istri Klopas.
Yakobus anak Alfeus ini adalah salah satu murid Yesus (Mat 10:3)

B. YUSUF ATAU YOSES

Tulisan bahasa YunaniἸωσῆς (Yoses) dan bahasa YunaniἸωσήφ (Yosef, untuk "Yusuf") memang hanya berbeda 1 huruf di akhir kata. Nama Yoses merupakan variasi yang jarang dipakai (atau merupakan nama panggilan akrab) untuk Yosef, sehingga para pakar Alkitab menyimpulkan bahwa Yoses dan Yosef dalam konteks ini adalah nama dari orang yang sama.
Namanya hanya dicatat dalam Injil Markus sebanyak 3 kali. Di Injil Matius namanya disebut Yusuf dan tercatat 2 kali.
Ia dianggap sebagai saudara setelah Yakobus karena penyebutan nama-nama saudara dalam Alkitab sering berdasarkan urutan lahir.

C. YUDAS

Ia dianggap sebagai penulis Surat Yudas yang diakui sebagai salah satu bagian Alkitab Kristen, meskipun dalam pembuka surat itu ia tidak menyebut hubungan kekerabatannya dengan Yesus Kristus, melainkan hanya dengan Yakobus, saudara Yesus yang laindengan kata-kata "Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus" (Yudas 1:1)

D. SIMON
 Namanya hanya dicatat 1 kali dalam Injil Matius dan 1 kali dalam Injil Markus dalam konteks yang sama:
  1. "Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: YakobusYusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita?" (Matius 13:55-56)
  2. "Bukankah Ia [Yesus] ini tukang kayu, anak Maria, saudara YakobusYosesYudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" (Markus 6:3)
Ada yang menyebutnya Simon dari Yerusalem. Tidak diketahui lebih lanjut nasibnya.

Yakobus, Yusuf/Yoses,dan Yudas tidak diragukan lagi adalah sepupu Yesus.
Kita melihat kepada ayat-ayat yang lain, yaitu ayat Matius 27:56 dan Markus 15:40, yang menuliskan nama-nama perempuan yang ‘melihat dari jauh’ ketika Yesus disalibkan. Mereka adalah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus (Mat 27:56); atau Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda, Yoses dan Salome (Mrk 15:40). Kitab suci menunjukkan bahwa Maria ibu Yakobus ini tidak sama dengan Bunda Maria. Maria ibu Yakobus dan Yoses (Yusuf) dicatat dalam Injil sebagai salah satu perempuan yang menyaksikan penyaliban Kristus (Mat 27:56; Mrk 15:40) dan menyaksikan kubur Yesus yang kosong/ kebangkitan Yesus (Mrk 16:1; Luk 24:10)
Mungkin yang paling jelas adalah kutipan dari Injil Yohanes, yang menyebutkan bahwa para wanita yang hadir dekat salib Yesus adalah, Bunda Maria, saudara Bunda Maria yang juga bernama Maria, yang adalah istri dari Klopas, dan Maria Magdalena (Yoh 19:25). Jadi di sini jelaslah bahwa Maria saudara Bunda Maria ini adalah istri Klopas, yang adalah juga ibu dari Yakobus dan Yoses/Yusuf. Kesimpulannya, Yakobus dan Yoses ini bukanlah saudara kandung Yesus, tetapi kerabat Yesus (yaitu anak-anak dari saudara Bunda Maria, yang juga bernama Maria).[3]
Sementara untuk Simon sendiri ada yang menyebutnya juga sama dengan Simon orang Zelot.
Dalam Catholic Encyclopedia [klik di sini] [4]
"Jika Simon adalah sama dengan Simeon dari Hegesippus , ia juga adalah sepupu , karena penulis ini secara tegas menyatakan bahwa ia adalah putra dari Klopas paman Tuhan , dan sepupu yang terakhir . Namun apakah mereka adalah saudara sepupu di pihak ayah mereka atau ibu , apakah sepupu sedarah atau hanya dengan perkawinan , tidak dapat ditentukan dengan pasti . Maria memang disebut " adik " Santa Perawan ( Yohanes 19:25 ) , tetapi tidak pasti apakah " adik " di sini berarti saudara benar atau adik ipar . Hegesippus menyebut Klopas saudara St. Joseph . Hal ini akan mendukung pandangan bahwa Maria hanya adik tiri - Santa Perawan , kecuali benar , sebagaimana tercantum dalam naskah versi Peshitta , bahwa Yusuf dan Klopas menikahi saudara kakak-adik ." Lalu, jika memang adalah sepupu, kenapa disebut sebagai saudara Yesus??
Terlepas dari apakah "saudara" disitu maksudnya rekan, kerabat, saudara seiman, saudara sebangsa, dan sejenisnya, tampaknya memang sudah biasa mengatakan sepupu sebagai saudara seperti dalam 1 Taw 23:21-22 menggunakan kata adelphoi dalam versi Septuagintanya.
TINJAUAN SECARA LOGIKA LAINNYA.
1. Hanya Maria dan Yusuf yang mencari Yesus di Bait Allah pada saat Yesus berumur 12 tahun.
Lukas 2: (42) Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
(48) Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? BAPA-MU DAN AKU dengan cemas mencari Engkau."
2. Yesus menitipkan Ibu-Nya kepada Yohanes.
Jika memang Yesus mempunyai saudara kandung yang lain, sudah selayaknya Yesus menitipkan Ibu-Nya kepada adik yang paling tua atau Yakobus tapi malah kepada Yohanes yang bukan merupakan saudara kandung Yesus.
Yohanes 19:26
 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"

3. Tidak mungkin Yakobus saudara Yesus.
Menurut hukum Yahudi, usia seorang anak digolongkan dalam 8 tahapan:
    1) YELED, "usia bayi";
    2) YONEK, "usia menyusu";
    3) OLEL, "lebih tua lagi dari menyusu";
    4) GEMUL, "usia disapih";
    5) TAPH, "usia mulai berjalan";
    6) ULEM, "anak-anak";
    7) NA'AR, "mulai tumbuh remaja"; dan
    8) BAHAR, "usia remaja"[5]
Dari catatan tentang kehidupan Yesus dalam Injil, kita hanya membaca tiga klasifikasi usia saja yang dimuat, yaitu bayi (YELED), usia disapih (GEMUL), ketika ia diserahkan di Bait Allah di hadapan Simeon dan Anna, dan remaja (BAHAR, 12 tahun) ketika Yesus diajak Yusuf dan Maria, kedua orang tuanya, ke Yerusalem.

Berdasarkan poin 1 tinjaun di atas, bahwa Yesus tidak mempunyai saudara pada usia 12 tahun atau setidaknya saudara yang lewat balita, maka setidaknya ada selisih umur sekitar 12 tahun antara Yesus dengan "saudara" yang paling tua.
Sementara Yesus mulai tampil untuk mengajar pada usia sekitar 30 tahun.
Pada usia ini, Yesus telah memilih rasul-rasulnya, di antaranya termasuk Yakobus Muda. Jadi, setidaknya umur Yakobus Muda ketika menjadi rasul tidak lebih dari 21 tahun.
Hal ini sangat tidak mungkin mengingat tradisi dalam Israel bahwa mulai usia 20 tahun tersebut seseorang harus memasuki sekolah khusus Yahudi (BET MIDRASH). Sedangkan tahapan-tahapan pendidikan Yahudi adalah sebagai berikut: MIQRA (membaca Taurat) mulai usia 5 tahun, MISHNA mulai usia 10 tahun, TALMUD pada usia 13 tahun (zaman Yesus 12 tahun); MIDRASH (madarasah) pada usia 20 tahun, dan sejak usia 30 tahun baru boleh mengajar di depan umum [6]


Sumber:
2. Jerome, On Illustrious Men, 2
5.Dean Farrar, The Life of Christ (Melbourne: Cassel and Company Limited, 1906), hlm. 39-40. 
6. Hayyim Halevy Donin, To Be A Jew. A Guide to Jewish Observance in Contemporary Life (Tel Aviv: Basic Book, 1991)


Lihat artikel lainnya tentang Perawan Maria:

Wednesday, 22 April 2015

YUSUF TIDAK BERSETUBUH DENGAN MARIA??

PERTANYAAN:

YUSUF BERSETUBUH DENGAN MARIA
Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai (heos) ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. Matius 1:25
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai (achri) Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. 1 Korintus 15:25
Kitab Matius dan 1 Korintus tidak ditulis dalam bahasa Indonesia. Keduanya ditulis dalam bahasa Yunani. Kata “sampai” di dalam Matius 1:25 diterjemahkan dari kata “heos” sedangkan kata “sampai” di 1 Korintus 15:25 diterjemahkan dari kata “achri”. Apa perbedaan kata “heos” dan “achri”?
Tindakan LAI menerjemahkan heos di Matius 1:25 menjadi “sampai” sudah benar. Yusuf “tidak bersetubuh” dengannya sampai Maria melahirkan Yesus dan setelah itu dia “TIDAK tidak bersetubuh” lagi.
Kata “heos” menyatakan suatu hal tidak berlanjut lagi setelah mencapai batas yang ditentukan. Halnya adalah “tidak bersetubuh” dan batasnya adalah “melahirkan anak”. Setelah batas “melahirkan anak” dicapai maka hal “tidak bersetubuh” tidak berlanjut lagi. Itu sebabnya disimpulkan setelah Maria melahirkan dia pun bersetubuh dengan Yusuf suaminya layaknya suami istri.
Tindakan LAI menerjemahkan kata “achri” menjadi “sampai” dalam 1 Korintus 15:25 tidak tepat karena “achri” artinya adalah “meskipun sampai”. Kata “achri” menyatakan suatu hal TERUS berlanjut MESKIPUN batasnya telah dilampaui. Halnya adalah “sebagai Raja” dan batasnya adalah “semua musuh diletakkan di bawah kaki-Nya”. Setelah batas “semua musuh diletakkan di bawah kaki-Nya” hal “sebagai raja” terus berlanjut.
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai (heos) Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Matius 2:13
Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai (achri) Aku datang. Wahyu 2:25
Silahkan membaca Matius 2:13 agar anda bisa melihat konsistensi penggunaan kata heos dan Wahyu 2:25 untuk melihat konsistensi pemakaian kata achri di Perjanjian Baru.
TANGGAPAN:
Kesimpulan bahwa achri sebagai "meskipun sampai" dan heos sebagai "hanya sampai" hanya berdasarkan beberapa ayat tersebut adalah kekeliruan.
Mari kita ulas satu persatu.
A. ACHRI
Berdasarkan sumber Web Sabda [klik disini] kata achri [dibaca: 
akh'-reeberarti:sampai (32 kali), sebelum (4 kali), sampai ke (2 kali), hingga kini (1 kali), Sampai (1 kali), kemudian (1 kali), menunggu (1 kali), selama (1 kali), sampai kepada (1 kali), sampai ke dalam (1 kali)
 Tidak lah tepat kesimpulan bahwa achri berarti "meskipun sampai" hanya berdasarkan ayat 1 Kor 15:25 dan Wahyu 2:25, sebab penggunaan kata achri ini banyak. Dan ternyata beberapa ayat menggunakan kata achri justru dengan makna "hanya sampai". Misalnya:
Wahyu 7:3
katanya: "Janganlah merusakkan x bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum (achri) kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi y  mereka!"
Kata achri  dalam ayat ini jelas bermakna "hanya sampai" sebab di ayat 2 dijelaskan bahwa malaikat-malaikat tersebut memang ditugaskan untuk merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon
Wahyu 7:2Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah  yang hidup ; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut
Dengan ayat ini saja sebenarnya sudah terbantahkan argumen penanya di atas. Namun, sebenarnya masih ada banyak penggunaan kata achri yang bermakna hanya sampai, misalnya:
Kis 1:2, Kis 13:6, Ibr 6:11, Wahyu 14:20, 18:5, 20:5.
B. HEOS
Defenisi heos :(1) kata penghubung: (dan ewv outou atau ewv ou) sampai, hingga (dengan semua tensis); selama (hanya dengan present indikatif) (2) kata depan dengan genetif: sampai, sampai ke (ewv telouvsampai pada kesudahannya); ewv tou nun sampai sekarang; ewv toutou bandingkan eaw); sebanyak; (3) ewv anw penuh (Yoh 2.7);ewv arti hingga sekarang, masih; ewv epi menuju ke (Kis 17.14);ewv exw sampai ke luar (Kis 21.5); ewv kai eiv bahkan sampai ke (Kis 26.11); ewv pote; berapa lama lagi? ewv prov sampai ke (Luk 24.50); ewv wde sampai ke sini (Luk 23.5)
Adalah tindakan yang sangat terburu-buru menyimpulkan bahwa heos berarti "hanya sampai" hanya berdasarkan ayat tersebut.
Misalnya saja, Matius 27:8
"Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah"
Apakah sampai setelah ayat itu ditulis daerah tersebut tidak disebut tanah darah?? Nyatanya sampai sekarang daerah tersebut masih disebut "tanah darah".
Jadi, sekali lagi tuduhan di atas dimentahkan.

Tentang penggunaan kata heos ini sendiri sepertinya mendapat perhatian khusus dalam theologi Protestan, seperti disebut dalam situs ini bahwa Calvin pernah menggunakan "heos" untuk menggugat tentang purgatory.
"Delivered him to the tormentors, till he should pay all that he owed." The Papists are very ridiculous in endeavoring to light the fire of purgatory by the word 'till'; 48 for it is certain that Christ here points out not temporal death, by which the judgment of God may be satisfied, but eternal death."44 (John Calvin Commentary on Math:18:34)
Pembahasan lebih lanjut tentang HEOS ERRORS ini silahkan klik disini.
Setelah membuktikan bahwa argumen tentang kata "heos" dan "achri" adalah salah, maka mari kita lihat bagaimana tradisi Katolik mengatakan apakah Yusuf bersetubuh dengan Maria ibu Yesus??
Dikatakan bahwa Yusuf adalah ‘seorang yang tulus hati’ (Mat 1:19); ia juga adalah seorang yang takut akan Tuhan sehingga ia selalu taat akan kehendak Tuhan yang dinyatakan kepadanya lewat mimpi (lih. Mat 1: 24; 2:14). Maka, St. Hieronimus mengatakan bahwa St. Yusuf tidak akan berani mengganggu keperawanan Maria, karena mengetahui bahwa Roh Kuduslah yang telah menaungi Maria sehingga Kristus sang Putera Allah dapat menjelma menjadi manusia di dalam rahim Maria.
Kata ‘sampai’ di Mat 1:25, “Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki …,” tidak berarti bahwa setelah Maria melahirkan, maka Yusuf bersetubuh dengannya. Sebab kata ‘heos‘/ ‘sampai’ dalam bahasa Yunani tidak selalu mensyaratkan adanya perubahan kondisi setelah sesuatu itu terjadi. Hal ini terlihat di banyak ayat Kitab Suci, seperti pada Mat 28: 19-20, Yesus menyertai para murid sampai akhir zaman, namun tidak berarti bahwa setelah akhir zaman Yesus tak menyertai para murid-Nya. Demikian pula dengan ayat- ayat lainnya: Luk 1:80, Luk 20:43, 1 Kor 15:25, 1 Tim 4:13, 2 Sam 6:23.

Tuesday, 14 April 2015

BUNDA MARIA TETAP PERAWAN MENURUT PROTESTAN

http://www.parokimbk.or.id/images2/small/2014051506395481786.jpg
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah tetap perawan, sebelum, pada saat, dan sesudah melahirkan Yesus. Semua orang Kristen percaya bahwa Bunda Maria adalah perawan sebelum melahirkan Yesus, dan banyak dari mereka percaya bahwa Maria tetap perawan pada saat melahirkan Yesus. Tetapi hanya sedikit umat gereja Kristen Protestan yang percaya bahwa Bunda Maria tetaplah perawan setelah melahirkan Yesus Kristus.
Hal ini bisa dipastikan disebabkan oleh tiga hal.
Pertama, para theolog mereka yang buta sejarah sendiri (atau pura-pura buta).
Kedua, jiwa mereformasi dan memprotes yang membabi buta dan diajarkan turun temurun sehingga bahkan pendiri gereja mereka juga bisa di protes dan dianggap sesat juga.
Ketiga, doktrin sola scriptura yang sebenarnya tidak sola cripturist yang kemudian berkembang menjadi paham yang lebih buruk, yakni tafsir alkitab seenak hati.

Berikut adalah komentar para pendiri gereja Protestan tentang Perawan Maria
A. MARTHIN LUTHER(1483-1546)
1.“Apakah persamaan dari para dayang istana, bangsawan, raja, ratu, pangeran dan Kaisar dunia bila dibandingkan dengan Perawan Maria, Putri Daud. Ia adalah Bunda dari Allah kita, Pribadi yang amat agung di bumi ini. Setelah Kristus, dialah permata terindah dalam kekristenan. Sang Ratu yang ditinggikan di atas segala kebijaksanaan, kesucian dan keagungan ini tak akan pernah cukup dipuji.”

2.“Sungguh pantas apabila sebuah kereta kencana emas mengiringi dia, dengan ditarik oleh empat ribu kuda dengan abdi utusan yang meniup sangkakala serta dengan lantang berseru: "Lihatlah dia, Bunda Yang Agung, Putri Umat Manusia" tetapi yang ada hanyalah: seorang Perawan berjalan kaki dalam sebuah perjalanan jauh untuk mengunjungi Elisabet. Perjalanan ini ditempuhnya walaupun saat itu ia sudah menjadi Bunda Allah. Bukan merupakan sebuah keajaiban apabila kerendahan hatinya dapat membuat gunung-gunung melonjak menari sukacita.”

3.“Melalui perkataannya sendiri dalam Magnificat (Lukas 1:46-55), dan melalui pengalamannya, Maria mengajar kita bagaimana caranya mengenal, mengasihi dan memuji Allah... Sejak awal, umat manusia telah menyimpulkan segala kemuliaan yang diberikan kepada Maria di dalam sebuah kalimat: "Bunda Allah". Sekalipun manusia mempunyai lidah sebanyak daun di Pohon, rumput di padang, bintang di langit atau pasir di lautan, tak seorangpun mampu mengatakan hal yang lebih agung kepada Maria atau mengenai Maria. Perlu direnungkan dalam hati apakah artinya menjadi seorang Bunda Allah."

 4.“OIeh sebab itu kami percaya, mengajar dan mengaku bahwa Maria secara sejati adalah Bunda Allah... Maria Iayak menerima penghormatan yang paling tinggi.”

5.  “Sudah menjadi iman kita bahwa Maria adalah Ibu Tuhan dan tetap perawan…. Kristus, kita percaya, lahir dari rahim yang tetap sempurna (‘a womb left perfectly intact’).”from : Martin Luther, Works of Luther, Vol. 11, p. 319-320; Vol. 6, p. 510.

B. JOHN CALVIN (1509-1564)
“Ada orang-orang yang ingin mengartikan dari perikop Mat 1:25 bahwa Perawan Maria mempunyai anak-anak selain dari Kristus, Putera Allah, dan bahwa Yusuf berhubungan dengannya kemudian, tetapi, betapa bodohnya pemikiran seperti ini! Sebab penulis Injil tidak bermaksud merekam apa yang terjadi sesudahnya; ia hanya mau menyampaikan dengan jelas hal ketaatan Yusuf dan untuk menyatakan bahwa Yusuf telah diyakinkan bahwa Tuhanlah yang mengirimkan malaikatNya kepada Maria. Yusuf tidak pernah berhubungan dengan Maria …(He had therefore never dwelt with her nor had he shared her company)… Dan selanjutnya Tuhan kita Yesus Kristus dikatakan sebagai yang sulung. Hal ini bukan berarti bahwa ada anak yang kedua dan ketiga, tetapi karena penulis Injil ingin menyampaikan hak-hak yang lebih tinggi (precedence). Alkitab menyebutkan hal ’sulung’ (firstborn), baik ada atau tidaknya anak yang kedua.”from : John Calvin, Sermon on Matthew, 1:22-25, published in 1562.
John Calvin bahkan mengecam Helvidius, yang mengatakan bahwa Maria mempunyai banyak anak.

C. ULRICH ZWINGLI(1484-1531)
“Saya yakin dan percaya bahwa Maria, sesuai dengan perkataan Injil, sebagai Perawan murni melahirkan Putera Allah dan pada saat melahirkan dan sesudahnya selalu tetap murni dan tetap perawan (‘forever remained a pure, intact Virgin’).” from : Zwingli Opera, Vol. 1, p. 424. 

D. JOHN WESLEY (1703-1791)
“Saya percaya bahwa Dia (Tuhan Yesus) telah menjadi manusia, menyatukan kemanusiaan dengan keilahian dalam satu Pribadi; dikandung oleh satu kuasa Roh-Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria yang terberkati, yang setelah melahirkan-Nya tetap murni dan tetap perawan tak bernoda.” from : John Wesley, Letter to a Roman Catholic, July 18, 1749. 

Maksud dari tulisan ini bukanlah untuk membenarkan semua perkataan tokoh Protestan di atas, namun untuk membantu menyadarkan bahwa tokoh tersebut pun mengakui nilai-nilai kebenaran dari iman tentang Perawan Maria.

Tulisan tentang Perawan Maria ini akan berlanjut dalam beberapa pembahasan dan akan saya post selanjutnya.


Lihat artikel lainnya tentang Perawan Maria:

APOLOGI KEJ 13:8, LOT SAUDARA ABRAHAM? BERKAITAN DENGAN TRADISI YABAM?



Apologi terhadap tuduhan bahwa Abraham bersaudara dengan Lot ini bermula dari kata Adelphoi dalam bahasa Yunani versi Septuaginta yang terdapat dalam Kejadian 13:8 yang sering disalahpahami HANYA sebagai saudara kandung.
Kejadian 13:
(8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.( LAI TB)
(8) Abram berkata kepada Lot, "Kita ini bersaudara, tidak baik jika orang-orangmu dan orang-orangku saling bertengkar. ( BIS)
8 Και ο Άβραμ είπε στον Λωτ: Ας μη είναι, παρακαλώ, φιλονικία ανάμεσα σε μένα και σε σένα, κι ανάμεσα στους βοσκούς μου και στους βοσκούς σου· επειδή, εμείς είμαστε αδελφοί·
Bahasan pertama oleh Kejadian 13:8 yang membuktikan bahwa dalam PL, kisah Abraham memanggil Lot yang adalah keponakannya (bukti di Kej 14:14 Lot adalah anak saudaranya) dengan Adelphoi bukan berarti saudara kandung tetapi kerabat. Tetapi hal ini ditolak mentah-mentah dengan menyebutkan bahwa terjadi tradisi Yabam. Lalu berkembanglah pembicaraan ke tradisi Yabam.

Saya coba jelaskan tradisi Yabam.
Yabam berasal dari bahasa Ibrani yang berarti ipar.
Tradisi Yabam berhubungan dengan perkawinan antara saudara ipar lelaki dengan istri saudara lelakinya yg meninggal. Pembahasan tentang Yabam terdapat dalam kitab ulangan 25:5-10. Ada persyaratan tentunya:
1.Perempuan yang ditinggal mati suaminya dan tidak memiliki pewaris yaitu anak lelaki dari hasil perkawinannya.
* Ulangan 25:5
LAI TB, "Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar (YABAM).
2.Perempuan tersebut tidak diperkenankan menikah dengan orang di luar marga suaminya (Ulangan 25:5). Mitsvot ke-79:
SEORANG JANDA TANPA ANAK YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA TIDAK BOLEH MENIKAH DENGAN ORANG LAIN KECUALI SAUDARA MANTAN SUAMINYA
Selengkapnya bisa dilihat di : http://www.sarapanpagi.org/hukum-pernikahan-levirat-yibum-vt6245.html

Jika dikaitkan dengan Lot, maka dapat disimpulkan bahwa istri Haran tidak dinikahi oleh saudara Haran, Abraham ataupun Nahor. Jadi tidak terjadi tradisi Yabam. Dan pengakuan tentang keberadaan tradisi Yabam tidak diketemukan buktinya.
Karena itu diskusi berlari pada adanya proto Yabam (entah darimana istilah ini). Tradisi Proto Yabam dikatakan bahwa jika istri memilIki anak lelaki dan kakeknya masih ada, maka anak-anaknya diangkat anak oleh kakeknya. Tidak ada penjelasan alkitabiah dari proto Yabam. Dalam sejarah tradisi Yahudi baik umum dan rabinik, belum bisa dibuktikan keberadaannya. Seorang rabi dalam link ini malah mengatakan bahwa Proto Yibum itu seperti pernikahan Yehuda dengan Tamar (Kejadian 38:16)
Lalu diberikanlah ayat ini yang menurutnya kesalahan LAI menerjemahkan kata Ibraninya:
.(Kej 11:31) :Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana
Kita lihat baik-baik penjelasan dalam bahasa Ibrani
Dikatakan:
Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran (lo-wt ben haran ben be-now), dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.(Kej 11:31)
VS
Lalu Terah membawa Abram, anaknya (be-now), serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, ‪anaknya anaknya (lo-wt ben haran ben be-now); ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.(Kej 11:31)-- menurutnya ini terjemahan lebih baik.
Selanjutnya:
lo-wt ben Haran ben be-now
Lot anak Haran anaknya, anaknya
lo-wt ben Haran ben=Lot anak Haran anak-nya (yang namanya disebutkan didepan yaitu Tera)=Lot ben Haran ben Terah.
be-now =anaknya
Apakah diketemukan kejanggalan?
Kalau selintas mungkin benar.
Kita lihat lagi:
Ben = anak
Be-now =anaknya
Jika tertulis
Lo-wt ben haran ben be-now
Lot anak haran anak anaknya
BUKAN
Lot anak haran anaknya anaknya
YANG SALAH
ben ke dua di terjemahkan anaknya padahal seharusnya diterjemahkan anak. Jadi kesimpulan:
Lot anak haran anak anaknya.
Artinya Lot anak haran anak anak Terah. nya memang menunjukkan Terah. Oleh karena itu siapa anak Terah? Haran. Jadi bukan suatu kesalahan bahwa LAI dalam terjemahan bahasa sehari-hari menerjemahan dengan ringkas tetapi tidak mengurangi maknanya: Lot, anak Haran. Tanpa embel-embel lagi anak anaknya (Terah).
Jadi menjadikan ayat ini sebagai bukti adanya proto Yabam pun gagal. INGAT Yabam adalah tradisi pernikahan ipar, bukan cucu diangkat sebagai anak.