Tuesday 14 April 2015

BUNDA MARIA TETAP PERAWAN MENURUT PROTESTAN

http://www.parokimbk.or.id/images2/small/2014051506395481786.jpg
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah tetap perawan, sebelum, pada saat, dan sesudah melahirkan Yesus. Semua orang Kristen percaya bahwa Bunda Maria adalah perawan sebelum melahirkan Yesus, dan banyak dari mereka percaya bahwa Maria tetap perawan pada saat melahirkan Yesus. Tetapi hanya sedikit umat gereja Kristen Protestan yang percaya bahwa Bunda Maria tetaplah perawan setelah melahirkan Yesus Kristus.
Hal ini bisa dipastikan disebabkan oleh tiga hal.
Pertama, para theolog mereka yang buta sejarah sendiri (atau pura-pura buta).
Kedua, jiwa mereformasi dan memprotes yang membabi buta dan diajarkan turun temurun sehingga bahkan pendiri gereja mereka juga bisa di protes dan dianggap sesat juga.
Ketiga, doktrin sola scriptura yang sebenarnya tidak sola cripturist yang kemudian berkembang menjadi paham yang lebih buruk, yakni tafsir alkitab seenak hati.

Berikut adalah komentar para pendiri gereja Protestan tentang Perawan Maria
A. MARTHIN LUTHER(1483-1546)
1.“Apakah persamaan dari para dayang istana, bangsawan, raja, ratu, pangeran dan Kaisar dunia bila dibandingkan dengan Perawan Maria, Putri Daud. Ia adalah Bunda dari Allah kita, Pribadi yang amat agung di bumi ini. Setelah Kristus, dialah permata terindah dalam kekristenan. Sang Ratu yang ditinggikan di atas segala kebijaksanaan, kesucian dan keagungan ini tak akan pernah cukup dipuji.”

2.“Sungguh pantas apabila sebuah kereta kencana emas mengiringi dia, dengan ditarik oleh empat ribu kuda dengan abdi utusan yang meniup sangkakala serta dengan lantang berseru: "Lihatlah dia, Bunda Yang Agung, Putri Umat Manusia" tetapi yang ada hanyalah: seorang Perawan berjalan kaki dalam sebuah perjalanan jauh untuk mengunjungi Elisabet. Perjalanan ini ditempuhnya walaupun saat itu ia sudah menjadi Bunda Allah. Bukan merupakan sebuah keajaiban apabila kerendahan hatinya dapat membuat gunung-gunung melonjak menari sukacita.”

3.“Melalui perkataannya sendiri dalam Magnificat (Lukas 1:46-55), dan melalui pengalamannya, Maria mengajar kita bagaimana caranya mengenal, mengasihi dan memuji Allah... Sejak awal, umat manusia telah menyimpulkan segala kemuliaan yang diberikan kepada Maria di dalam sebuah kalimat: "Bunda Allah". Sekalipun manusia mempunyai lidah sebanyak daun di Pohon, rumput di padang, bintang di langit atau pasir di lautan, tak seorangpun mampu mengatakan hal yang lebih agung kepada Maria atau mengenai Maria. Perlu direnungkan dalam hati apakah artinya menjadi seorang Bunda Allah."

 4.“OIeh sebab itu kami percaya, mengajar dan mengaku bahwa Maria secara sejati adalah Bunda Allah... Maria Iayak menerima penghormatan yang paling tinggi.”

5.  “Sudah menjadi iman kita bahwa Maria adalah Ibu Tuhan dan tetap perawan…. Kristus, kita percaya, lahir dari rahim yang tetap sempurna (‘a womb left perfectly intact’).”from : Martin Luther, Works of Luther, Vol. 11, p. 319-320; Vol. 6, p. 510.

B. JOHN CALVIN (1509-1564)
“Ada orang-orang yang ingin mengartikan dari perikop Mat 1:25 bahwa Perawan Maria mempunyai anak-anak selain dari Kristus, Putera Allah, dan bahwa Yusuf berhubungan dengannya kemudian, tetapi, betapa bodohnya pemikiran seperti ini! Sebab penulis Injil tidak bermaksud merekam apa yang terjadi sesudahnya; ia hanya mau menyampaikan dengan jelas hal ketaatan Yusuf dan untuk menyatakan bahwa Yusuf telah diyakinkan bahwa Tuhanlah yang mengirimkan malaikatNya kepada Maria. Yusuf tidak pernah berhubungan dengan Maria …(He had therefore never dwelt with her nor had he shared her company)… Dan selanjutnya Tuhan kita Yesus Kristus dikatakan sebagai yang sulung. Hal ini bukan berarti bahwa ada anak yang kedua dan ketiga, tetapi karena penulis Injil ingin menyampaikan hak-hak yang lebih tinggi (precedence). Alkitab menyebutkan hal ’sulung’ (firstborn), baik ada atau tidaknya anak yang kedua.”from : John Calvin, Sermon on Matthew, 1:22-25, published in 1562.
John Calvin bahkan mengecam Helvidius, yang mengatakan bahwa Maria mempunyai banyak anak.

C. ULRICH ZWINGLI(1484-1531)
“Saya yakin dan percaya bahwa Maria, sesuai dengan perkataan Injil, sebagai Perawan murni melahirkan Putera Allah dan pada saat melahirkan dan sesudahnya selalu tetap murni dan tetap perawan (‘forever remained a pure, intact Virgin’).” from : Zwingli Opera, Vol. 1, p. 424. 

D. JOHN WESLEY (1703-1791)
“Saya percaya bahwa Dia (Tuhan Yesus) telah menjadi manusia, menyatukan kemanusiaan dengan keilahian dalam satu Pribadi; dikandung oleh satu kuasa Roh-Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria yang terberkati, yang setelah melahirkan-Nya tetap murni dan tetap perawan tak bernoda.” from : John Wesley, Letter to a Roman Catholic, July 18, 1749. 

Maksud dari tulisan ini bukanlah untuk membenarkan semua perkataan tokoh Protestan di atas, namun untuk membantu menyadarkan bahwa tokoh tersebut pun mengakui nilai-nilai kebenaran dari iman tentang Perawan Maria.

Tulisan tentang Perawan Maria ini akan berlanjut dalam beberapa pembahasan dan akan saya post selanjutnya.


Lihat artikel lainnya tentang Perawan Maria:

No comments:

Post a Comment