Wednesday 22 April 2015

YUSUF TIDAK BERSETUBUH DENGAN MARIA??

PERTANYAAN:

YUSUF BERSETUBUH DENGAN MARIA
Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai (heos) ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. Matius 1:25
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai (achri) Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. 1 Korintus 15:25
Kitab Matius dan 1 Korintus tidak ditulis dalam bahasa Indonesia. Keduanya ditulis dalam bahasa Yunani. Kata “sampai” di dalam Matius 1:25 diterjemahkan dari kata “heos” sedangkan kata “sampai” di 1 Korintus 15:25 diterjemahkan dari kata “achri”. Apa perbedaan kata “heos” dan “achri”?
Tindakan LAI menerjemahkan heos di Matius 1:25 menjadi “sampai” sudah benar. Yusuf “tidak bersetubuh” dengannya sampai Maria melahirkan Yesus dan setelah itu dia “TIDAK tidak bersetubuh” lagi.
Kata “heos” menyatakan suatu hal tidak berlanjut lagi setelah mencapai batas yang ditentukan. Halnya adalah “tidak bersetubuh” dan batasnya adalah “melahirkan anak”. Setelah batas “melahirkan anak” dicapai maka hal “tidak bersetubuh” tidak berlanjut lagi. Itu sebabnya disimpulkan setelah Maria melahirkan dia pun bersetubuh dengan Yusuf suaminya layaknya suami istri.
Tindakan LAI menerjemahkan kata “achri” menjadi “sampai” dalam 1 Korintus 15:25 tidak tepat karena “achri” artinya adalah “meskipun sampai”. Kata “achri” menyatakan suatu hal TERUS berlanjut MESKIPUN batasnya telah dilampaui. Halnya adalah “sebagai Raja” dan batasnya adalah “semua musuh diletakkan di bawah kaki-Nya”. Setelah batas “semua musuh diletakkan di bawah kaki-Nya” hal “sebagai raja” terus berlanjut.
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai (heos) Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Matius 2:13
Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai (achri) Aku datang. Wahyu 2:25
Silahkan membaca Matius 2:13 agar anda bisa melihat konsistensi penggunaan kata heos dan Wahyu 2:25 untuk melihat konsistensi pemakaian kata achri di Perjanjian Baru.
TANGGAPAN:
Kesimpulan bahwa achri sebagai "meskipun sampai" dan heos sebagai "hanya sampai" hanya berdasarkan beberapa ayat tersebut adalah kekeliruan.
Mari kita ulas satu persatu.
A. ACHRI
Berdasarkan sumber Web Sabda [klik disini] kata achri [dibaca: 
akh'-reeberarti:sampai (32 kali), sebelum (4 kali), sampai ke (2 kali), hingga kini (1 kali), Sampai (1 kali), kemudian (1 kali), menunggu (1 kali), selama (1 kali), sampai kepada (1 kali), sampai ke dalam (1 kali)
 Tidak lah tepat kesimpulan bahwa achri berarti "meskipun sampai" hanya berdasarkan ayat 1 Kor 15:25 dan Wahyu 2:25, sebab penggunaan kata achri ini banyak. Dan ternyata beberapa ayat menggunakan kata achri justru dengan makna "hanya sampai". Misalnya:
Wahyu 7:3
katanya: "Janganlah merusakkan x bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum (achri) kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi y  mereka!"
Kata achri  dalam ayat ini jelas bermakna "hanya sampai" sebab di ayat 2 dijelaskan bahwa malaikat-malaikat tersebut memang ditugaskan untuk merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon
Wahyu 7:2Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah  yang hidup ; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut
Dengan ayat ini saja sebenarnya sudah terbantahkan argumen penanya di atas. Namun, sebenarnya masih ada banyak penggunaan kata achri yang bermakna hanya sampai, misalnya:
Kis 1:2, Kis 13:6, Ibr 6:11, Wahyu 14:20, 18:5, 20:5.
B. HEOS
Defenisi heos :(1) kata penghubung: (dan ewv outou atau ewv ou) sampai, hingga (dengan semua tensis); selama (hanya dengan present indikatif) (2) kata depan dengan genetif: sampai, sampai ke (ewv telouvsampai pada kesudahannya); ewv tou nun sampai sekarang; ewv toutou bandingkan eaw); sebanyak; (3) ewv anw penuh (Yoh 2.7);ewv arti hingga sekarang, masih; ewv epi menuju ke (Kis 17.14);ewv exw sampai ke luar (Kis 21.5); ewv kai eiv bahkan sampai ke (Kis 26.11); ewv pote; berapa lama lagi? ewv prov sampai ke (Luk 24.50); ewv wde sampai ke sini (Luk 23.5)
Adalah tindakan yang sangat terburu-buru menyimpulkan bahwa heos berarti "hanya sampai" hanya berdasarkan ayat tersebut.
Misalnya saja, Matius 27:8
"Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah"
Apakah sampai setelah ayat itu ditulis daerah tersebut tidak disebut tanah darah?? Nyatanya sampai sekarang daerah tersebut masih disebut "tanah darah".
Jadi, sekali lagi tuduhan di atas dimentahkan.

Tentang penggunaan kata heos ini sendiri sepertinya mendapat perhatian khusus dalam theologi Protestan, seperti disebut dalam situs ini bahwa Calvin pernah menggunakan "heos" untuk menggugat tentang purgatory.
"Delivered him to the tormentors, till he should pay all that he owed." The Papists are very ridiculous in endeavoring to light the fire of purgatory by the word 'till'; 48 for it is certain that Christ here points out not temporal death, by which the judgment of God may be satisfied, but eternal death."44 (John Calvin Commentary on Math:18:34)
Pembahasan lebih lanjut tentang HEOS ERRORS ini silahkan klik disini.
Setelah membuktikan bahwa argumen tentang kata "heos" dan "achri" adalah salah, maka mari kita lihat bagaimana tradisi Katolik mengatakan apakah Yusuf bersetubuh dengan Maria ibu Yesus??
Dikatakan bahwa Yusuf adalah ‘seorang yang tulus hati’ (Mat 1:19); ia juga adalah seorang yang takut akan Tuhan sehingga ia selalu taat akan kehendak Tuhan yang dinyatakan kepadanya lewat mimpi (lih. Mat 1: 24; 2:14). Maka, St. Hieronimus mengatakan bahwa St. Yusuf tidak akan berani mengganggu keperawanan Maria, karena mengetahui bahwa Roh Kuduslah yang telah menaungi Maria sehingga Kristus sang Putera Allah dapat menjelma menjadi manusia di dalam rahim Maria.
Kata ‘sampai’ di Mat 1:25, “Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki …,” tidak berarti bahwa setelah Maria melahirkan, maka Yusuf bersetubuh dengannya. Sebab kata ‘heos‘/ ‘sampai’ dalam bahasa Yunani tidak selalu mensyaratkan adanya perubahan kondisi setelah sesuatu itu terjadi. Hal ini terlihat di banyak ayat Kitab Suci, seperti pada Mat 28: 19-20, Yesus menyertai para murid sampai akhir zaman, namun tidak berarti bahwa setelah akhir zaman Yesus tak menyertai para murid-Nya. Demikian pula dengan ayat- ayat lainnya: Luk 1:80, Luk 20:43, 1 Kor 15:25, 1 Tim 4:13, 2 Sam 6:23.

No comments:

Post a Comment