Baptisan telah menjadi amanat agung dari Yesus kepada muridNya.
Mat 28:19--'Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.'
Artikel ini adalah pelengkap dari artikel tentang BAPTISAN
Namun, perdebatan apakah baptis mana yang benar sudah ada sejak dulu, dan sekarang menghangat kembali.
Dalam Katolik, jelas sekali, baik baptis percik atau selam, sama dan diakui, namun ada kalangan ekstremis yang ngotot baptis itu harus selam, berikut beberapa argumen tambahan kenapa tidak harus selam??
1.Ketika Paulus membaptis 3 orang didalam Kis 2:41 tecatat bahwa anggota Gereja bertambah 3.000 orang pada Pentakosta. Coba bayangkan berapa banyak waktu dan air yang diperlukan unutk mencelup orang sebanyak itu. Para arkeolog telah membuktikan bahwa tidak ada persediaan air di sekitar Yerusalem untuk mencelup 3.000 orang. Seandainya pun ada, kecil kemungkinan penduduk asli Yerusalem bersedia merelakan cadangan air mereka yang berharga untuk mencelup tubuh 3.000 orang lengkap dengan debu dan kotoran tubuh mereka. Kemungkinan besar mereka dibaptis dengan percik (atau curah)
Mat 28:19--'Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.'
Artikel ini adalah pelengkap dari artikel tentang BAPTISAN
Namun, perdebatan apakah baptis mana yang benar sudah ada sejak dulu, dan sekarang menghangat kembali.
Dalam Katolik, jelas sekali, baik baptis percik atau selam, sama dan diakui, namun ada kalangan ekstremis yang ngotot baptis itu harus selam, berikut beberapa argumen tambahan kenapa tidak harus selam??
1.Ketika Paulus membaptis 3 orang didalam Kis 2:41 tecatat bahwa anggota Gereja bertambah 3.000 orang pada Pentakosta. Coba bayangkan berapa banyak waktu dan air yang diperlukan unutk mencelup orang sebanyak itu. Para arkeolog telah membuktikan bahwa tidak ada persediaan air di sekitar Yerusalem untuk mencelup 3.000 orang. Seandainya pun ada, kecil kemungkinan penduduk asli Yerusalem bersedia merelakan cadangan air mereka yang berharga untuk mencelup tubuh 3.000 orang lengkap dengan debu dan kotoran tubuh mereka. Kemungkinan besar mereka dibaptis dengan percik (atau curah)
Baptisan pada Gereja Perdana
Didache,
sebuah karya mengenai Gereja Perdana, tidak termasuk kanon Kitab Suci
meski demikian menghadirkan bukti sejarah penting mengenai kebiasaan
Gereja Perdana. Didache ditulis sekitar tahun 70 M, saat para Rasul
masih hidup sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Didache mencatat:
"Concerning baptism, baptize in this manner: Having said all these things beforehand, baptize in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit in living water [that is, in running water, as in a river]. If there is no living water, baptize in other water; and, if you are not able to use cold water, use warm. If you have neither, pour water three times upon the head in the name of the Father, Son, and Holy Spirit."
Bukti arkeologis
Sebuah
mosaik di katakombe melukiskan seseorang menerima baptisan dengan curah
meski saat itu dia sedang berdiri di sungai. Masuk dan keluar dari air
tidak bearti seseorang diselam. Baptis curah tetap dapat dilakukan di
sungai dan nampaknya ini adalah praktik Gereja Perdana.
Baptism, Katakombe St.Calistus, Roma |
Hal-hal di atas mementahkan klaim beberapa denominasi Protestan bahwa baptis haruslah selam. Metode baptis ada tiga yaitu selam, curah dan percik. Ketiganya adalah sah. Kesimpulan lain yang harus dipegang adalah Sakramen Baptis adalah keharusan bagi keselamatan manusia. |
Terakhir kita bisa melihat apa yang bapa-bapa Gereja katakan soal pembaptisan:
St. Hipolitus dari Roma dalam tulisan Tradisi Para Rasul yang ditulis pada tahun 215 M mengatakan, “Anak-anak haruslah dibaptis pertama kali. Semua anak yang dapat menanggapi [pembaptisan] untuk dirinya sendiri, hendaklah mereka menanggapinya. Bila ada anak-anak yang tidak dapat menanggapi [pembaptisan] untuk dirinya sendiri, hendaklah orang tua mereka menanggapinya untuk mereka, atau seseorang lain dari keluarga mereka.