Seorang pengarang
yg tak dikenal mencatat suatu cerita yg menghibur dan menguatkan kita.
"Suatu malam saya bermimpi bahwa saya berjalan disepanjang pantai
bersama Tuhan. Bnyak gambaran hidupku terbayang kembali. Dan dalam
setiap gambaran saya melihat tapak2 di pasir, kadang-kadang ada dua
pasang, tetapi di waktu lain hanya ada satu.
Hal ini menyusahkanku, karena saya mencatat bahwa selama masa depresi , ketika mengalami kesusahan atau ujian berat saya hanya melihat sepasang tapak kaki. Dalam keputusasaan saya bersoa, "Tuhan, Engkau berjanji bahwa jika aku mengikutimu, Engkau akan selalu berjalan dengan Aku. Tetapi saya melihat bahwa selama masa-masa pencobaan , hanya ada sepasang telapak kaki di pasir. Mengapa pada saat aku memerlukanMu , Engkau justru tidak bersamaKu?"
Tuhan kemudian menjawab, "waktu di mana engkau hanya melihat sepasang telapak kaki , adalah waktu Aku sedang menggendongmu!"
Hal ini menyusahkanku, karena saya mencatat bahwa selama masa depresi , ketika mengalami kesusahan atau ujian berat saya hanya melihat sepasang tapak kaki. Dalam keputusasaan saya bersoa, "Tuhan, Engkau berjanji bahwa jika aku mengikutimu, Engkau akan selalu berjalan dengan Aku. Tetapi saya melihat bahwa selama masa-masa pencobaan , hanya ada sepasang telapak kaki di pasir. Mengapa pada saat aku memerlukanMu , Engkau justru tidak bersamaKu?"
Tuhan kemudian menjawab, "waktu di mana engkau hanya melihat sepasang telapak kaki , adalah waktu Aku sedang menggendongmu!"
No comments:
Post a Comment