Ehemm..ketika kita membaca tentang hakim hakim kita akan
menemukan banyak sekali orang - orang yang dipakai dengan luar biasa
oleh Tuhan dan terkenal ada Samuel, Simson, Debora, Yefta, Gideon dan
banyak lagi.
Namun hari ini kita akan melihat dan
mempelajari seorang hakim yang mungkin jarang sekali dibicarakan dan
dipelajari disekolah minggu maupun di gereja, hakim ini bernama Tola
mungkin agak asing bahkan jarang orang kristen memakai nama Tola (kalau
Tole ada hehe) dan kitab Hakim hakim hanya menulis dua ayat tentang
Tola, yuk kita lihat :
Hakim - hakim 10:1-2 =>
Sesudah Abimelekh, bangkitlah Tola bin Pua bin Dodo, seorang Isakhar,
untuk menyelamatkan orang Israel. Ia diam di Samir, di pegunungan Efraim
dan ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun
lamanya; kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di Samir.
Dengan
dua ayat ini apa yang bisa kita pelajari? Tetapi suatu hari Tuhan
ungkapkan suatu yang menarik tentang orang yang bernama Tola ini. Orang
ini sebenarnya kurang terkenal karena kalau terkenal cukup sebut namanya
orang akan tahu. Tapi Alkitab perlu menyebut nama ayahnya, kakeknya,
sukunya karena sangat tidak terkenalnya. Kalau kita harus dijelaskan
tanda bahwa kita kurang terkenal. Penulis alkitab pun susah mau nulis
apa tentang Tola dua ayat aja cukup.
Tapi orang kecil ini
punya destiny. Dalam ayat ke 1 Alkitab berkata sesudah Abimelekh ,
BANGKITLAH Tola bin Pua bin Dodo dari suku Isakhar. Kata bangkit disini
sebetulnya punya pengertian yang bagus sekali. Dalam kata aslinya
bangkit berarti bangkit untuk menuntaskan suatu tugas atau pekerjaan
tertentu. Dia bukan sekedar bangkit tapi ia bangkit karena sebuah tugas
yag harus ia tuntaskan kalau saya gunakan kata yang lain, maka deskripsi
itu artinya juga destiny. Di balik kelahiran kita yang maha mulia ada rencana Tuhan, destiny yang luar biasa.
Lalu
tugasnya apa? Ini ajaib sekali. Nama Tola itu artinya ulat tapi bukan
ulat bulu. Kalau kita tidak mencapai destiny nya Tuhan kita ulat bulu.
Tola ini sebetulnya sejenis ulat tertentu. Kalau ulat lain anda pukul
mati kemudian jika ditekan keluar cairannya biasanya ada yang kuning,
hijau dan tidak berwarna. Tola ini jenis ulat yang aneh, kalau ditekan
dia akan mengeluarkan cairan berwarna ungu dan pada zaman dulu warna
yang dipakai untuk jubah raja dan semua kain kerajaan adalah ungu.
Saya
percaya dua ayat ini berbicara seperti ini, sekaipun engkau bukan siapa
siapa, sekalipun dalam pemandangan manusia engkau orang biasa, engkau
hidup dalam destiny Tuhan, hidup dalam takdir masa depan yang Tuhan
inginkan dan tetapkan dalam hidupmu, ketika engkau memberikan
mengorbankan apapun yang keluar adalah warna kerajaan dan engkau
mewarnai dunia dengan warna kerajaan.
Dan bukankah itu yang Yesus doakan "Thy Kingdom Come".
Bagaimana kerajaanNya bisa turun? Yaitu kalau ada Tola - tola yang
memberikan, menyerahkan apapun yang ada di dalam hidupnya dan dari
setiap pengorbanan kita itulah yang kemudian akan mewarnai dunia dengan
warna Kerajaan. Dan diluar itu kita adalah "ulat bulu". Ketika hidup
kita bergeser dan hati kita bergeser dari Tuhan dan destiny kita maka
kita sudah menjadi "ulat bulu".
Dalam kehidupan kita
siapapun kita sebenarnya ada sebuah destiny yang ilahi yang sedang
bekerja dalam hidup kita.Jangan pernah lepaskan itu.
Saya
kagum dengan Tuhan, Dia bukan Tuhan yang hanya memilih orang yang
dikatakan besar. Dia mau pakai semua orang yang rela memberikan hidupnya
bagi Dia.
Mazmur 22 : 7-9 => Tetapi aku ini
ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. emua
yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya,
menggelengkan kepalanya: Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang
meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan
kepadanya?"
Kalau kita baca ayat ke 9 itu kemudian digenapi terjadi dalam hidup siapa? Yesus. Ketika Dia di kayu salib imam farisi berkata, "bukankah Tuhan berkenan? Kalau Tuhan berkenan, biarkan Tuhan menolong Dia."
Tapi rangkaiannya dimulai dari ayat 7 yang berkata "aku ini ulat" kata
ulat disini Tola dan ternyata itu adalah gambaran dari Tuhan sendiri.
Bukankah badanNya hancur, ketika Ia di atas salib. Tapi dengan
dihabiskannya darah yang ada padaNya, bukankah hari ini Tuhan Yesus
mewarnai dunia dengan kebenaran dan kerajaanNya. Pertanyaannya adalah
apakah kita mewarnai sekeliling kita dengan warna kerajaan?
Tiap
kali ada pengorbanan yang harus di ambil lakukan dengan sukacita,tiap
kali kita harus berkorban dan menderita lakukan dengan hati yang
berterima kasih dengan berkata: Ini hidupku Tuhan. Biarkan lewat hidupku
aku mewarnai dunia dengan warna kerajaan. Seringkali kita dibuat kecewa
oleh keadaan , seringkali kita membandingkan diri kita dengan orang
lain tapi jika kita menenggelamkan diri kita terus seperti itu, maka
ujungnya kita tidak akan menjadi apapun.
Kita hanya punya 2
pilihan mau jadi hama atau maha? kalau kita hanya merengek minta makan
itu hama, kalau kemana kita pergi membuat gatal semua orang itu hama.
Kalau dalam hidupmu tak ada buah manis yang bisa dinikmati , itu juga
hama. Tapi jika seorang siswa belajar sungguh sungguh ia akan jadi
mahasiswa, kalau seorang bekerja berkarya luar biasa, ia menghasilkan
maha karya. Tapi itu pilihan kita.
Yang terakhir, alkitab
berkata ia meninggal di Samir, di pegunungan Efraim. Dia orang Isakhar
tapi bertugas di Samir. Dia tinggal di tanah yang bukan milik pusakanya.
Seluruh hakim di alkitab selalu dikuburkan di tempat kelahirannya
karena ada istilah dikumpulkan bersama nenek moyangnya, tapi berbeda
dengan Tola. Sekali ia dicabut dari tempat asalnya, sekali ia dicabut
dari zona nyamannya dia mau berkata aku tuntaskan dan tidak separuh
jalan. Ini orang yang akhirnya mendapat kepercayaan Tuhan yang sangat
besar.
Dia ulat tapi dia bukan hama. Dia ulat yang setiap
kali ditekan hidupnya dia mewarnai dunia dengan warna kerajaan.
Dimanapun kita berada warnai duniamu dengan warna kerajaan. Hidup kita
cuma 2, engkau mewarnai atau engkau diwarnai. Jangan biarkan dunia
mewarnai kita, tapi kitalah yang mewarnai dunia kita. DESTINY IS A CHOICE. AMIN!!!
No comments:
Post a Comment