Monday 13 August 2012

TOLA


Ehemm..ketika kita membaca tentang hakim hakim kita akan menemukan banyak sekali orang - orang yang dipakai dengan luar biasa oleh Tuhan dan terkenal ada Samuel, Simson, Debora, Yefta, Gideon dan banyak lagi.

Namun hari ini kita akan melihat dan mempelajari seorang hakim yang mungkin jarang sekali dibicarakan dan dipelajari disekolah minggu maupun di gereja, hakim ini bernama Tola mungkin agak asing bahkan jarang orang kristen memakai nama Tola (kalau Tole ada hehe) dan  kitab Hakim hakim hanya menulis dua ayat tentang Tola, yuk kita lihat :

Hakim - hakim 10:1-2 => Sesudah Abimelekh, bangkitlah Tola bin Pua bin Dodo, seorang Isakhar, untuk menyelamatkan orang Israel. Ia diam di Samir, di pegunungan Efraim dan ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya; kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di Samir.

Dengan dua ayat ini apa yang bisa kita pelajari? Tetapi suatu hari Tuhan ungkapkan suatu yang menarik tentang orang yang bernama Tola ini. Orang ini sebenarnya kurang terkenal karena kalau terkenal cukup sebut namanya orang akan tahu. Tapi Alkitab perlu menyebut nama ayahnya, kakeknya, sukunya karena sangat tidak terkenalnya. Kalau kita harus dijelaskan tanda bahwa kita kurang terkenal. Penulis alkitab pun susah mau nulis apa tentang Tola dua ayat aja cukup.

Tapi orang kecil ini punya destiny. Dalam ayat ke 1 Alkitab berkata sesudah Abimelekh , BANGKITLAH Tola bin Pua bin Dodo dari suku Isakhar. Kata bangkit disini sebetulnya punya pengertian yang bagus sekali. Dalam kata aslinya bangkit berarti bangkit untuk menuntaskan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Dia bukan sekedar bangkit tapi ia bangkit karena sebuah tugas yag harus ia tuntaskan kalau saya gunakan kata yang lain, maka deskripsi itu artinya juga destiny. Di balik kelahiran kita yang maha mulia ada rencana Tuhan, destiny yang luar biasa.

Lalu tugasnya apa? Ini ajaib sekali. Nama Tola itu artinya ulat tapi bukan ulat bulu. Kalau kita tidak mencapai destiny nya Tuhan kita ulat bulu. Tola ini sebetulnya sejenis ulat tertentu. Kalau ulat lain anda pukul mati kemudian jika ditekan keluar cairannya biasanya ada yang kuning, hijau dan tidak berwarna. Tola ini jenis ulat yang aneh, kalau ditekan dia akan mengeluarkan cairan berwarna ungu dan pada zaman dulu warna yang dipakai untuk jubah raja dan semua kain kerajaan adalah ungu.

Saya percaya dua ayat ini berbicara seperti ini, sekaipun engkau bukan siapa siapa, sekalipun dalam pemandangan manusia engkau orang biasa, engkau hidup dalam destiny Tuhan, hidup dalam takdir masa depan yang Tuhan inginkan dan tetapkan dalam hidupmu, ketika engkau memberikan mengorbankan apapun yang keluar adalah warna kerajaan dan engkau mewarnai dunia dengan warna kerajaan.

Dan bukankah itu yang Yesus doakan "Thy Kingdom Come". Bagaimana kerajaanNya bisa turun? Yaitu kalau ada Tola - tola yang memberikan, menyerahkan apapun yang ada di dalam hidupnya dan dari setiap pengorbanan kita itulah yang kemudian akan mewarnai dunia dengan warna Kerajaan. Dan diluar itu kita adalah "ulat bulu". Ketika hidup kita bergeser dan hati kita bergeser dari Tuhan dan destiny kita maka kita sudah menjadi "ulat bulu".

Dalam kehidupan kita siapapun kita sebenarnya ada sebuah destiny yang ilahi yang sedang bekerja dalam hidup kita.Jangan pernah lepaskan itu.

Saya kagum dengan Tuhan, Dia bukan Tuhan yang hanya memilih orang yang dikatakan besar. Dia mau pakai semua orang yang rela memberikan hidupnya bagi Dia.

Mazmur 22 : 7-9 => Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. emua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?"

Kalau kita baca ayat ke 9 itu kemudian digenapi terjadi dalam hidup siapa? Yesus. Ketika Dia di kayu salib imam farisi berkata, "bukankah Tuhan berkenan? Kalau Tuhan berkenan, biarkan Tuhan menolong Dia." Tapi rangkaiannya dimulai dari ayat 7 yang berkata "aku ini ulat" kata ulat disini Tola dan ternyata itu adalah gambaran dari Tuhan sendiri. Bukankah badanNya hancur, ketika Ia di atas salib. Tapi dengan dihabiskannya darah yang ada padaNya, bukankah hari ini Tuhan Yesus mewarnai dunia dengan kebenaran dan kerajaanNya. Pertanyaannya adalah apakah kita mewarnai sekeliling kita dengan warna kerajaan?

Tiap kali ada pengorbanan yang harus di ambil lakukan dengan sukacita,tiap kali kita harus berkorban dan menderita lakukan dengan hati yang berterima kasih dengan berkata: Ini hidupku Tuhan. Biarkan lewat hidupku aku mewarnai dunia dengan warna kerajaan. Seringkali kita dibuat kecewa oleh keadaan , seringkali kita membandingkan diri kita dengan orang lain tapi jika kita menenggelamkan diri kita terus seperti itu, maka ujungnya kita tidak akan menjadi apapun.

Kita hanya punya 2 pilihan mau jadi hama atau maha? kalau kita hanya merengek minta makan itu hama, kalau kemana kita pergi membuat gatal semua orang itu hama. Kalau dalam hidupmu tak ada buah manis yang bisa dinikmati , itu juga hama. Tapi jika seorang siswa belajar sungguh sungguh ia akan jadi mahasiswa, kalau seorang bekerja berkarya luar biasa, ia menghasilkan maha karya. Tapi itu pilihan kita.

Yang terakhir, alkitab berkata ia meninggal di Samir, di pegunungan Efraim. Dia orang Isakhar tapi bertugas di Samir. Dia tinggal di tanah yang bukan milik pusakanya. Seluruh hakim di alkitab selalu dikuburkan di tempat kelahirannya karena ada istilah dikumpulkan bersama nenek moyangnya, tapi berbeda dengan Tola. Sekali ia dicabut dari tempat asalnya, sekali ia dicabut dari zona nyamannya dia mau berkata aku tuntaskan dan tidak separuh jalan. Ini orang yang akhirnya mendapat kepercayaan Tuhan yang sangat besar.

Dia ulat tapi dia bukan hama. Dia ulat yang setiap kali ditekan hidupnya dia mewarnai dunia dengan warna kerajaan. Dimanapun kita berada warnai duniamu dengan warna kerajaan. Hidup kita cuma 2, engkau mewarnai atau engkau diwarnai. Jangan biarkan dunia mewarnai kita, tapi kitalah yang mewarnai dunia kita. DESTINY IS A CHOICE.  AMIN!!!

No comments:

Post a Comment